Reporter: Herlina KD, Asnil Bambani Amri |
JAKARTA. Menjelang akhir tahun, para produsen pupuk nasional terus menggenjot ekspor mereka. Bahkan, sebagian besar produsen telah merealisasikan sebagian besar kuota ekspor pupuk yang diberikan pemerintah.
Salah satunya adalah PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT). Direktur Utama PKT, Hidayat Nyakman bilang, perusahaannya memperoleh jatah ekspor 400.000 ton tahun ini. Hingga awal November lalu, PKT sudah mengekspor 320.000 ton dengan harga US$ 350 per ton. "Sisa kuota ekspor sebanyak 80.000 ton juga sudah ditenderkan dengan harga US$ 388 per ton. Tujuannya ke Amerika Latin," kata Hidayat kepada KONTAN, Jumat (12/11). Selain Amerika Latin, PKT juga mengekspor urea ke sejumlah negara seperti India, Bangladesh, Australia, Amerika Latin dan Brazil.
Selain PKT, PT Pupuk Kujang juga sudah mengekspor sebagian besar jatahnya. Direktur Keuangan Pupuk Kujang A. Tossin Sutawikara mengatakan, dari jumlah kuota ekspor sebanyak 35.000 ton tahun 2010 ini, perusahaannya sudah mengekspor 20.000 ton. Pabrik pupuk di Jawa Barat ini mengirimkan urea itu ke Kawasan ASEAN seperti Vietnam, Thailand, Malaysia, Bangladesh dan Australia.
Tossin bilang, Pupuk Kujang tidak melakukan tender ekspor sendiri tetapi hanya mengikuti harga tender produsen lain. Namun ia berutung karena harga pupuk internasional naik. "Kita mengikuti harga tender yang dilakukan perusahaan besar seperti PKT tapi harganya lumayan tinggi US$ 388 per ton," jelasnya.
Nilai impor pupuk naik
Walaupun ekspor pupuk Indonesia cukup besar, toh Indonesia masih harus mengimpor pupuk non urea, yaitu kalium dan fosfat. Impor jenis pupuk tersebut justru meningkat. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh menyatakan, kenaikan impor tersebut seiring dengan peningkatan konsumsi petani dan kebutuhan bahan baku untuk pabrik pupuk di dalam negeri.
Data Badan Pusat Statistik memperlihatkan, nilai impor pupuk selama Januari-September 2010 mencapai US$ 1,075 miliar, naik 77,81% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sayang tidak ada penjelasan darimana saja pupuk impor tersebut didatangkan ke Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News