kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.568.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.274   -84,00   -0,52%
  • IDX 7.078   -11,09   -0,16%
  • KOMPAS100 1.050   -0,34   -0,03%
  • LQ45 818   -2,82   -0,34%
  • ISSI 213   0,43   0,20%
  • IDX30 419   -1,63   -0,39%
  • IDXHIDIV20 501   -3,07   -0,61%
  • IDX80 120   -0,28   -0,23%
  • IDXV30 123   -0,46   -0,38%
  • IDXQ30 138   -0,71   -0,51%

Program Makan Bergizi Gratis, Akumandiri: UMKM Hadapi Hambatan Keterlibatan


Senin, 13 Januari 2025 / 07:20 WIB
Program Makan Bergizi Gratis, Akumandiri: UMKM Hadapi Hambatan Keterlibatan
ILUSTRASI. Petugas menyiapkan menu makanan yang akan didistribusikan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) di dapur sehat anak bangsa Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (6/1/2024). Program MBG untuk pelajar tingkat TK, SD, SMP dan SMA pada hari pertama dilaksanakan serentak pada 190 titik di 26 Provinsi di Indonesia. Tribunnews/Jeprima


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang resmi berjalan sejak 6 Januari 2024, menghadapi tantangan dalam melibatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumandiri), Hermawati Setyorinny, menegaskan bahwa hingga kini, keterlibatan UMKM dalam program tersebut masih minim.

Hermawati mengungkapkan bahwa tidak ada anggota Akumandiri yang terlibat dalam program ini.

Baca Juga: BGN Buka Suara Soal Indikasi Sayur Basi Pada Makan Bergizi Gratis

Hal ini disebabkan persyaratan yang dinilai terlalu berat, terutama untuk UMKM dengan keterbatasan modal.

"Belum ada yang terlibat karena persyaratannya terlalu berat dan butuh modal besar," ungkap Hermawati kepada Kontan.co.id, Minggu (12/1).

Salah satu persyaratan yang memberatkan adalah kewajiban menyediakan dapur dengan ukuran tertentu dan standar yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

Menurut Hermawati, persyaratan ini tidak realistis bagi pelaku UMKM kecil.

Hermawati mengusulkan agar pemerintah mempermudah persyaratan bagi UMKM.

Baca Juga: Evaluasi Program MBG Sepekan, Pengamat Beberkan Perbaikan yang Perlu Dilakukan

Ia menyarankan agar UMKM dengan sertifikasi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) diizinkan untuk terlibat tanpa harus membangun dapur khusus.

"UMKM yang sudah memiliki sertifikasi PIRT dinyatakan layak dan sesuai standar kesehatan, sehingga tidak perlu mengeluarkan modal tambahan untuk dapur khusus," jelasnya.

Dalam program MBG, BGN menggandeng mitra di luar pemerintah melalui proses pendaftaran daring.

Calon mitra diminta menyerahkan profil usaha atau organisasi serta proposal kerja sama.

Salah satu persyaratan utama adalah menyediakan dapur berukuran 20 meter x 20 meter yang mampu memproduksi 3.000 porsi makanan setiap hari.

Baca Juga: Evaluasi Program MBG Sepekan, Celios: Ada Efek Multiplier yang Gagal Diminimalisir

Hermawati menilai, persyaratan ini sulit dipenuhi oleh pelaku usaha mikro, yang umumnya tidak memiliki modal atau lahan yang cukup.

Untuk meningkatkan keterlibatan UMKM, Hermawati mengusulkan skema lain yang mewajibkan pengusaha besar yang terlibat dalam program MBG untuk bermitra dengan UMKM lokal.

"Jadi kalau sebenarnya pengusaha yang sudah mendapatkan project mereka pemerintah serius mengawasi menggandeng UMKM," jelasnya.

Selanjutnya: Kala Petunjuk Perjalanan Jadi Andalan

Menarik Dibaca: Promo Superindo Weekday 13-16 Januari 2025, Beli 1 Gratis 1 Nugget dan Spicy Wing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×