kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Program swasembada beras bergulir


Rabu, 11 Februari 2015 / 11:36 WIB
Program swasembada beras bergulir
ILUSTRASI. Buah untuk penderita diabetes antara lain alpukat, kaprikot, jambu biji, cranberry, jeruk keprok dll


Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Tahun ini, Kementerian Pertanian (Kemtan) siap melaksanakan program swasembada pangan tahun pertama. Salah satu target yang diusung pemerintah adalah surplus produksi beras sebesar 8 juta ton sepanjang tahun 2015. Target ini lebih rendah dari permintaan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang ingin surplus beras mencapai 10 juta ton.

Hasil Sembiring, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kemtan menyebut, target 8 juta ton lebih realistis ditetapkan karena produksi beras tahun ini tidak bisa maksimal akibat imbas mundurnya musim tanam pada Oktober-Desember 2014 lalu, sehingga otomatis memundurkan musim tanam tahun ini.

Meski begitu, Kemtan optimistis target surplus delapan juta ton bisa dicapai karena pada awal tahun ini bakal terjadi panen raya yang membuat stok beras melimpah. “Secara hitungan empat bulan pertama tahun ini hanya Januari yang mengalami defisit produksi,” ujarnya kepada KONTAN, Senin (9/2) lalu. 

Prediksi Kemtan pada Januari-April 2015, bakal ada panen beras sebanyak 21,2 juta ton dan hingga akhir tahun diprediksi produksi beras mencapai 44,04 juta ton atau setara dengan target produksi padi sebesar 73,4 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). 

Asumsinya, jika konsumsi beras nasional sekitar tiga juta ton per bulan atau 36 juta ton setahun, maka surplus beras hanya delapan juta ton.

Untuk mencapai target ini, Kemtan telah menyiapkan sejumlah strategi. Pertama, menyiapkan lahan tertanam satu juta hektare (ha) untuk menggenjot produksi padi. Areal ini sudah tersedia diberbagai daerah sehingga siap ditanami tanpa perlu melalui proses pembukaan lahan.

Kedua, pengadaan dan distribusi benih padi tahun ini tak lagi melalui lelang, tapi penunjukan yang dilaksanakan oleh dua perusahaan BUMN, yakni PT Sanghyang Seri dan PT Pertani. 

Ketiga, adanya tambahan anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 senilai Rp 16,9 triliun.Dana ini akan melengkapi anggaran sebelumnya yang mencapai Rp 15,8 triliun sehingga total menjadi Rp 32,7 triliun.

Tambahan anggaran

Bukan tanpa alasan jika DPR sepakat untuk menggenjot anggaran Kemtan tahun ini. DPR ingin agar pembenahan sektor pangan dapat dilakukan secara maksimal, salah satunya dengan mampu mencapai surplus beras sebanyak 10 juta ton tahun ini.

Herman Khaeron, Wakil Ketua Komisi IV DPR bilang, target ini sebenarnya bukan hal mustahil untuk tercapai, jika subsidi kepada petani berupa pupuk dan benih tepat sasaran. Plus, perbaikan irigasi rusak bisa mencapai 1,6 juta ha dari luas irigasi yang sebesar 3,2 juta ha. "Permintaan surplus beras 10 juta ton kepada pemerintah ini untuk mendekatkan diri dengan target swasembada pangan yang ditargetkan dalam tiga tahun," katanya.

Namun, Hasil menyebut, permintaan DPR ini tak bisa dipenuhi karena terlalu tinggi sedangkan diprediksi belum ada ledakan produksi beras tahun ini meskipun sejumlah program mulai berjalan. 

Perbaikan irigasi, penyebaran pupuk dan benih juga pembagian alat mesin pertanian (alsintan) baru akan terlihat hasilnya tahun depan. Selain itu, tahun ini, Kemtan akan menyusun skema baru agar penyerapan pupuk dan benih bisa mencapai 100%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×