kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek usaha masih baik, begini rencana bisnis emiten barang konsumer


Minggu, 02 Februari 2020 / 15:15 WIB
Prospek usaha masih baik, begini rencana bisnis emiten barang konsumer
ILUSTRASI. Prospek penjualan barang konsumer diyakini masih menjanjikan. KONTAN/Muradi/2018/09/27


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek penjualan barang konsumer diyakini masih menjanjikan. Seiring dengan hal ini, produsen barang konsumer sudah menyiapkan ancang-ancang untuk menyambut peluang yang ada.

PT Kino Indonesia Tbk misalnya, produsen barang konsumer yang dikenal melalui minuman Larutan Cap Kaki Tiganya ini akan mengaggarkan belanja modal sekitar Rp 300 miliar untuk menambah kapasitas produksi. Selain mengandalkan kas internal, agenda ekspansi ini juga akan memanfaatkan fasilitas pendanaan dari perbankan.

Baca Juga: Sudah ada enam saham pendatang baru di bulan ini, mana yang paling menarik?

“Penambahan kapasitas ini untuk mengantisipasi growth beberapa tahun ke depan,” kata Direktur Keuangan Kino Indonesia, Budi Mulyono ketika dihubungi oleh Kontan.co.id (31/01).

Maklum saja, emiten yang memiliki kode saham KINO tersebut memiliki rencana untuk mengembangkan pangsa pasar ekspor baru. Budi masih enggan membeberkan mana saja negara-negara yang ingin disasar karena alasan persaingan. Yang jelas, pihaknya sudah mengantongi daftar negara yang dinilai potensial untuk dijadikan sebagai destinasi ekspor baru.

Dengan demikian, opsi untuk menambah kapasitas produksi menjadi tidak terelakkan mengingat adanya potensi lonjakan permintaan pasca ekspansi perluasan pasar. Terlebih, potensi pertumbuhan penjualan di dalam negeri juga dinilai masih tinggi. 

Baca Juga: Siantar Top (STTP) membidik ekspor tumbuh sampai 15% akhir 2020

Pasalnya, produk-produk barang konsumer yang dimiliki oleh perseroan diyakini masih memiliki tingkat penetrasi yang rendah sehingga masih memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.

“Contoh industri yang sudah mature seperti sampo dan sabun sudah digunakan semua orang. Tapi kategori produk kami seperti vitamin rambut masih memiliki penetrasi yang relatif rendah sehingga upside masih tinggi,” jelas Budi (01/02).

Senada, Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius mengatakan bahwa pasar barang konsumer memiliki prospek yang positif lantaran tren gaya hidup sehat yang berkembang. Tahun ini sendiri, pihaknya merasa cukup optimis bisa mencatatkan pertumbuhan penjualan 8%-10% untuk segmen produk konsumer.

Baca Juga: Fokus asuransi umum, Askrindo bidik premi Rp 6,5 triliun tahun ini

Untuk menyambut peluang ini, Kalbe Farma bahkan berencana mengeluarkan produk baru pada momentum-momentum yang tepat seperti misalnya momen Hari Raya Lebaran. “Produk baru pasti ada, tapi akan selektif dan melihat momentum yang tepat,” kata Vidjongtius kepada Kontan.co.id (01/01).

Kendati demikian, Kalbe Farma belum berencana menambah kapasitas produksi pada tahun ini lantaran masih berfokus menyelesaikan agenda-agenda ekspansi seperti misalnya pembangunan relokasi pabrik dan lain-lain yang dimulai pada tahun-tahun sebelumnya.

Adapun agenda penambahan kapasitas produksi diperkirakan baru akan dilakukan pada 1-2 tahun mendatang menimbang tingkat keterpakaian atau utilisasi kapasitas produksi perseroan yang saat ini berada di level 65%-70%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×