kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Proyek hilirisasi holding tambang terhambat pandemi Covid-19 dan pasokan listrik


Selasa, 30 Juni 2020 / 16:59 WIB
Proyek hilirisasi holding tambang terhambat pandemi Covid-19 dan pasokan listrik
ILUSTRASI. CEO Mind ID Orias P. Moedak saat start up generator PLTA Tangga untuk kebutuhan listrik Inalum di Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara (6/1/2020)


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

Baca Juga: Pasca divestasi, ini rencana sinergi Vale Indonesia (INCO) dengan emiten tambang MIND

Keenam, smelter tembaga dan Precious Metal Refinery (PMR) milik PT Freeport Indonesia (PTFI). Smelter yang berlokasi di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIPEE) Gresik ini memiliki nilai investasi sebesar US$ 3 miliar.

Rencananya, Fasilitas PMR ditargetkan bisa beroperasi Kuartal IV-2022 sedangkan smelter tembaga ditargetkan rampung Kuartal IV-2023. Namun, PTFI sudah mengajukan penundaan ke Kementerian ESDM terkait mundurnya penyelesaian smelter selama satu tahun.

Saat ini, progres proyek sedang dalam pematangan lahan dan sudah merampungkan Front End Engineering Design (FEED). Dengan progres kemajuan fisik sampai akhir Mei baru mencapai 5,86%.

Orias mengatakan, izin penundaan penyelesaian proyek ini penting karena progres pengerjaan smelter menjadi salah satu indikator terbitnya izin ekspor konsentrat tembaga PTFI.

"Jadi kami ingin ada kelonggaran, jangan sampai (proyek smelter) tertunda karena Covid-19 mengganggu izin ekspor konsentrat yang dihasilkan Freeport," pungkas Orias.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×