Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
Baca Juga: Pasca divestasi, ini rencana sinergi Vale Indonesia (INCO) dengan emiten tambang MIND
Keenam, smelter tembaga dan Precious Metal Refinery (PMR) milik PT Freeport Indonesia (PTFI). Smelter yang berlokasi di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIPEE) Gresik ini memiliki nilai investasi sebesar US$ 3 miliar.
Rencananya, Fasilitas PMR ditargetkan bisa beroperasi Kuartal IV-2022 sedangkan smelter tembaga ditargetkan rampung Kuartal IV-2023. Namun, PTFI sudah mengajukan penundaan ke Kementerian ESDM terkait mundurnya penyelesaian smelter selama satu tahun.
Saat ini, progres proyek sedang dalam pematangan lahan dan sudah merampungkan Front End Engineering Design (FEED). Dengan progres kemajuan fisik sampai akhir Mei baru mencapai 5,86%.
Orias mengatakan, izin penundaan penyelesaian proyek ini penting karena progres pengerjaan smelter menjadi salah satu indikator terbitnya izin ekspor konsentrat tembaga PTFI.
"Jadi kami ingin ada kelonggaran, jangan sampai (proyek smelter) tertunda karena Covid-19 mengganggu izin ekspor konsentrat yang dihasilkan Freeport," pungkas Orias.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News