Reporter: Namira Daufina | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Plaza Indonesia Jababeka menargetkan tahap awal pembangunan kawasan mixed use development, Mayfair Estate & Parklands rampung pada 2018. Di atas lahan seluas 163.000 meter persegi ini, nantinya akan dibangun hotel bintang lima, service apartment, shopping center, kondominium dan convention center.
Fasilitas shopping center sendiri akan memiliki 4 lantai dengan roof top yang akan dibangun di atas lahan seluas 55.685 meter persegi. Nantinya area ini akan diisi oleh international chain department store, supermarket, cinema, gym, restoran, dan electronics center.
Sedangkan untuk hotel bintang lima, saat ini Plaza Indonesia Jababeka sedang menandatangani Letter of Intent dengan salah satu operator hotel. Nantinya sang operator hotel akan memanage hotel dan serviced apartment.
Di dalam kawasan hotel dan serviced apartment tersebut nanti akan ditunjang dengan fasilitas convention center, wedding chapel dan lima ruang meeting. Sehingga total keseluruhan area hotel dan serviced apartment mencapai 38.520 meter persegi.
Terakhir, untuk fasilitas kondominium akan dibangun 1 tower di tahap pertama ini. Tower ini nantinya akan terdiri dari 26 lantai dengan total area 28.600 meter persegi.
Pada pembangunan tahap satu ini, Plaza Indonesia Jababeka menghabiskan dana investasi sebesar Rp 2 triliun. Yang mana dana investasi ini diakui oleh PLIN berasal dari setoran modal dan rencana pendanaan dari pihak perbankan.
“Kami berharap dengan pembangunan mix used development ini akan mampu menarik para investor baik lokal maupun asing untuk mengembangkan kawasan Jababeka,” kata Sidarta Darmono, Presiden Direktur Grahabuana Cikarang dalam rilisnya Selasa (16/6).
Sebagai informasi, PT Plaza Indonesia Jababeka merupakan anak usaha patungan PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN) dan PT Grahabuana Cikarang yang tidak lain adalah anak usaha PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA).
Yang mana PLIN memegang porsi saham sebesar 70% dengan modal disetor Rp 105 miliar. Sedangkan KIJA memiliki saham sebesar 30% dengan modal awal disetor Rp 45 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News