kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyek migas Muara Bakau bisa produksi di 2017


Rabu, 10 Desember 2014 / 16:37 WIB
Proyek migas Muara Bakau bisa produksi di 2017
ILUSTRASI. PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 8 miliar


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Proyek minyak dan gas bumi (migas) Muara Bakau diperkirakan mulai berproduksi pada kuartal pertama 2017.Hingga minggu pertama Desember 2014 ini, perkembangan proyek yang dikelola Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) Eni Indonesia sudah mencapai 15%.

Kepala Unit Percepatan Proyek Satuan Kerja Khusus Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Muara Bakau, Eko Hariadi mengatakan, produksi puncak proyek ini diproyeksikan mencapai 450 juta kaki kubik per hari. "Saat ini perkembangan proyek sudah 15%," terang dia, Rabu (10/12).

Sepert diketahui, Wilayah Kerja (WK) Muara Bakau terdiri dari dua lapangan yang telah discovery, yaitu Lapangan Jangkrik dan Lapangan Jangkrik North East. Lapangan Jangkrik akan berproduksi sebesar 300 juta kaki kubik per hari, sedangkan Jangkrik North East produksinya sebanyak 150 juta kaki kubik per hari.

Kepala Humas SKK Migas Rudianto Rimbono menjelaskan, total investasi kedua lapangan tersebut sebesar US$ 4 miliar. Rinciannya, investasi Lapangan Jangkrik sebesar US$ 2,8 milliar, ditambah Lapangan Jangkrik North East sebesar US$ 1,2 miliar.

Proyek Muara Bakau mencakup tiga pekerjaan utama saat ini, yaitu engineering, procurement, construction, and instalation (EPCI) 1 – unit produksi terapung Floating Production Unit (FPU), EPCI 2 – Instalasi fasilitas penerima Receiving Facility Installation (RFI), dan sistem produksi lepas pantai Subsea Production System (SPS).

Ia menyebut, FPU sebagai sarana fasiltas produksi lepas pantai digunakan untuk melakukan prosesan secara terintegrasi antara lapangan Jangkrik dan Jangkrik North East agar lebih optimal. Fasiltas lapangan komplek Jangkrik didesain untuk masa operasi 20 tahun dengan kapasitas 450 juta kaki kubik per hari dan 1.500 barel kondensat per hari.

Menurut Rudianto, selain dua lapangan yang sudah dikembangkan, Muara Bakau memiliki potensi migas di prospek Katak Biru. “Kami mengharapkan Eni menggiatkan kegiatan di prospek tersebut dengan harapan menemukan cadangan yang komersial, sehingga dapat menjaga kesinambungan produksi di masa mendatang,” katanya.

Vice President Government Affairs and Communication Eni Indonesia, Vincent Soetedja, mengatakan pengembangan Lapangan Jangkrik dan Jangkrik North East merupakan proyek fast track. Ia mengklaim, proses persetujuan POD dari mulai penemuan cadangan hanya memakan waktu sekitar 2 tahun. Bahkan, pelaksanaan proyek ditargetkan selesai dalam waktu kurang lebih 4 tahun.

“Ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk menjadi benchmark kelas dunia dalam pengembangan proyek gas laut dalam untuk keberlanjutan produksi migas di Indonesia," klaimnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×