Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memutuskan untuk tetap menargetkan groundbreaking proyek pipa gas Cirebon-Semarang (Cisem) dimulai pada tahun ini. Proyek yang dikerjakan oleh Rekayasa Industri (Rekind) ini sudah terkendala selama 11 tahun.
Awalnya BPH Migas menargetkan groundbreaking bisa dimulai pada Agustus atau September tahun ini. Namun hingga saat ini, Rekind belum juga memulai pembangunan pipa gas transmisi Cisem.
Anggota Komite BPH Migas, Jugi Prajogio pun mengatakan Rekind diharapkan bisa memulai proyek Cisem ini di tahun 2018.
"Jadi seperti Rekind kan saya meminta Juli-Agustus sudah lewat, sekali lagi prosesnya BPH Migas dan Rekind validasi angka supaya bisa maju ke Wamen untuk dicek kembali. Kalau masuk akal, maka tidak lama akan groundbreaking, harapannya kalau Rekind tidak akan lebih dari tahun ini," pungkas Jugi pada Jumat (14/9).
Jugi menyebut saat ini Rekind sedang dalam tahap finalisasi keekonomian proyek pipa gas Cisem. Beberapa hal yang sedang difinalisasi keekonomiannya di antaranya adalah diameter pipa yang semula 28 inch dirubah menjadi 24 inch sesuai kajian teknis dan proyeksi volume aliran gas.
"Dengan perubahan diameter pipa maka akan terjadi efisiensi capex (capital expenditure),"ungkap Jugi.
Selain itu, Rekind juga melakukan finalisasi keekonomian dengan melakukan pembangunan pipa secara bertahap/staging. Dengan begitu, diharapkan akan ada penghematan capex.
"Apalagi sebagian besar customer industri adanya di sekitar Kendal yang berjarak 50-60 Km dari Semarang," jelas Jugi.
Jika finalisasi keekonomian tersebut selesai maka Rekind harus melaporkan indikatif Toll Fee sesuai finalisasi keekonomian tersebut. BPH Migas berharap toll fee di proyek pipa gas Cisem ini bisa rasional.
"Di Jateng Cisem harganya kalau bisa single digit," imbuhnya.
Jika toll fee rasional dan harga akhir gas di konsumen juga cukup rasional, Jugi menyebut groundbreaking bisa segera dilakukan.
"Groundbreaking disegerakan dengan syarat semua persyaratan selain keekonomian terpenuhi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News