Reporter: Leni Wandira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menilai, pasar otomotif nasional memasuki fase yang lebih dinamis menjelang tutup tahun 2025.
Ketua Umum Gaikindo Putu Juli Ardika mengatakan, penjualan kendaraan bermotor memang tidak sepenuhnya mencapai proyeksi awal tahun sebesar 850.000 unit, namun tren pergerakan pasar masih menunjukkan prospek positif.
“Dari September ke Oktober ada peningkatan. Kami harap November ini juga naik. Walaupun tidak mencapai proyeksi 850.000 unit, kami melihat angka penjualan akan berada di kisaran 800.000 unit hingga akhir tahun,” ujar Putu di sela pembukaan GAIKINDO Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 di Tangerang, Jumat (21/11/2025).
Menurut Putu, dinamika di lapangan menunjukkan gairah yang kembali meningkat, tercermin dari Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) yang dicatatkan para peserta pameran.
Baca Juga: Risiko Siber Meningkat, ITSEC Asia (CYBR) Perkuat Strategi Keamanan Manufaktur
Ia menyebut perubahan teknologi dan bertambahnya pilihan kendaraan termasuk model-model berbanderol terjangkau—turut mempercepat minat beli konsumen.
GJAW 2025 menjadi pameran terakhir Gaikindo pada tahun ini dan diposisikan sebagai momentum strategis untuk mendongkrak transaksi. Tahun ini, acara tersebut menghadirkan 80 peserta, terdiri dari 33 merek kendaraan penumpang, 10 merek motor, 2 karoseri, serta lebih dari 45 merek industri pendukung.
“GJAW 2025 kami harapkan menjadi momentum penjualan yang masif, sekaligus pendorong industri otomotif sebelum tutup tahun,” kata Putu.
Beragam program disiapkan untuk menarik konsumen, termasuk test drive kendaraan listrik (EV) yang menjadi sarana edukasi bagi masyarakat yang sedang mempertimbangkan transisi ke elektrifikasi. Selain itu, rangkaian aktivitas komunitas dan kolaborasi dengan Permata Bank untuk program pembiayaan juga diharapkan memperlancar keputusan pembelian selama pameran.
Menanggapi maraknya kendaraan asal Cina di Indonesia termasuk model-model berteknologi baru. Putu menilai keberadaan mereka turut berpotensi mendongkrak penjualan nasional. Namun ia menegaskan Gaikindo memfasilitasi seluruh merek secara setara.
Baca Juga: Ford Luncurkan Everest Edisi 25 Tahun dan Perkuat Segmen SUV Premium di GJAW 2025
“Bukan hanya kendaraan China. Semua merek ikut di sini. Soal siapa yang unggul dalam penjualan atau teknologi, itu bergantung pada apa yang mereka tawarkan,” jelasnya.
Gaikindo melihat peluang pasar otomotif Indonesia masih sangat terbuka. Rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia baru sekitar 100 unit per 1.000 penduduk, jauh tertinggal dari Malaysia yang mendekati 500, dan Thailand yang berada di 200–300.
“Dengan peningkatan pendapatan dan perbaikan ekonomi, permintaan kendaraan masih bisa tumbuh sangat besar,” pungkasnya.
Selanjutnya: Simak Rekomendasi Saham XLSmart (EXCL) yang Bagi Dividen Perdana Usai Merger
Menarik Dibaca: Bikin Mikir, 6 Tontonan Misteri Investigasi Netflix Ini Penuh Teka-Teki Semua
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













