kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PTPN XII bidik produksi kopi sebanyak 3.601 ton di tahun 2021


Senin, 23 Agustus 2021 / 22:06 WIB
PTPN XII bidik produksi kopi sebanyak 3.601 ton di tahun 2021
ILUSTRASI. biji kopi robusta saat panen raya


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara XII dalam musim panen kopi tahun ini menargetkan produksi komoditas tersebut sebanyak 3.601 ton dari area seluas 10.715 hektar (ha). Di saat yang sama, persaingan kopi di pasar ekspor kini semakin ketat akibat dipenuhi kopi asal Amerika Latin, India, dan Vietnam dengan harga jual lebih rendah.

Kepala Bagian Non Core Business & Optimalisasi Aset PTPN XII Nelson Limbong mengatakan, sejumlah kebun kopi milik BUMN tersebut pada Agustus ini mengalami puncak panen, setelah bulan lalu memulai awal petik kopi.

“Cuaca tahun ini cukup bagus, sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil panen kopi. Ditargetkan panen kopi mencapai 3.601 ton yang terdiri dari kopi arabika 1.434.500 kg dan jenis robusta 2.167.200 kg,” tuturnya dikutip Kontan.co.id dari siaran pers di situs Kementerian BUMN, Senin (23/8).

Kopi merupakan salah satu komoditas utama yang diusahakan PTPN XII, selain karet, teh, kakao, dan aneka kayu. Areal kopi yang dikelola BUMN yang berkantor pusat di Surabaya tersebut mencapai 5.471 ha untuk kopi jenis arabika dan kopi robusta seluas 5.244 ha yang tersebar di beberapa kabupaten di Jawa Timur.

Baca Juga: Dukung swasembada pangan, PTPN Group luncurkan produk ritel dengan brand NUSAKITA

Komoditas tersebut diorientasikan ke pasar ekspor yang meliputi Amerika Serikat, Italia, Jerman, dan Jepang, sedangkan sebagian di antaranya dipasarkan di dalam negeri.

Menurut Limbong, pasar kopi dunia saat merebaknya virus corona di tahun lalu mengalami penurunan. Namun, kini sudah mulai ada respons di AS dan Eropa seiring mereda-nya pandemi Covid-19 di kawasan tersebut. Sayangnya, pembeli (buyer) masih bersikap wait and see karena konsumsi kopi di negara-negara masing-masing belum pulih.

“Persaingan kopi di pasar ekspor pun semakin tajam. Produsen kopi asal Brasil, Kolumbia, India, dan Vietnam menggelontorkan komoditas tersebut dengan harga jual lebih rendah sehingga mampu menarik buyer,” ungkapnya.

PTPN XII sendiri telah memiliki mitra dagang di AS, Italia, Jerman, dan Jepang, di mana buyer di negara-negara tersebut meminati kopi produksi PTPN XII karena memiliki spesialisasi yang berbeda dengan komoditas sejenis dari pemasok lainnya.

Limbong menjelaskan, kopi arabika hasil panen dari kebun-kebun milik PTPN XII diproduksi melalui pengelolaan teknik budidaya dan diolah secara wet process dan fermentasi.

Sementara itu, kopi robusta diolah secara wet process dengan memperhatikan sistem manajemen mutu UTZ Certified, Good Agriculture Practice (GAP), dan Good Manufactured Practice (GMP).

Pemrosesan demikian mampu menghasilkan mutu produk dengan karakter spesifik yang mempunyai keunggulan kompetitif sebagai Specialty Arabica Coffee, terdaftar di Amerika Serikat yang dikenal dengan Java Coffee maupun mutu produk kopi robusta sebagai Specialty Robusta Coffee.

Untuk pasokan ke pasar lokal, PTPN XII tidak hanya mendistribusikan dalam bentuk kopi biji, melainkan juga dalam bentuk prosesan (kopi bubuk) yang dikemas berbagai ukuran dan varian yang menarik.

Baca Juga: PTPN V dan CEO-nya, Jatmiko Santosa, meraih dua penghargaan GRC Award

Limbong meyakini pasca pandemi Covid-19 mendatang pasar kopi di dalam negeri akan terdongkrak kembali, terutama setelah kafe dan restoran buka secara normal.

“Pasar lokal tetap menjadi segmen yang menjanjikan, maka kami secara serius me-maintenance pasar lokal dengan baik,” paparnya.

Dia menambahkan, pada tahun 2020 komoditas kopi berkontribusi sebesar 24% terhadap total penjualan komoditas perkebunan PTPN XII yang terealisasi Rp 569 milyar. Tahun ini kontribusi komoditas kopi ditargetkan naik menjadi 40% terhadap total penjualan komoditas perkebunan PTPN XII.

Selanjutnya: Wall Street rebound disokong sektor energi, mengawali pekan fokus ke Jackson Hole

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×