Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Tendi Mahadi
Tantangan lainnya adalah biaya produksi yang tinggi, persoalan cuaca, dan lahan yang terbatas. Dia menerangkan, penanaman bawang putih harus dilakukan di dataran tinggi, meskipun lahan tersedia, dia juga menyebut harus terdapat petani yang bersedia melakukan penanaman.
Melihat persoalan wajib tanam ini masih cukup banyak, Valentino pun meminta agar pemerintah menerbitkan kebijakan secara hati-hati dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
Baca Juga: Danareksa Research Institute memperkirakan inflasi April 2021 sebesar 0,19% mom
"Karena wajib tanam ini masalahnya masih cukup kompleks, pemerintah harus jeli dan hati-hati menerbitkan sebuah aturan/kebijakan. Stakeholder harus dilibatkan, pelaku usaha dan petani harus diajak musyawarah juga. Supaya semua ini terintegrasi dengan baik, saling kondusif," katanya.
Lebih lanjut, agar produksi bawang putih dalam negeri meningkat, Valentino juga meminta agar pemerintah membuat iklim yang kondusif agar petani kembali bergairah untuk menanam komoditas ini. Pasalnya, saat ini petani tidak menanam bawang putih karena terdapat tanaman lain yang lebih bernilai ekonomi.
"Yang penting sekarang bagaimana pemerintah membuat iklim yang kondusif supaya petani kembali bergairah menanam, infrastruktur pertaniannya disiapkan, kebijakan-kebijakannya harus mendorong supaya hortikultura terutama bawang putih ini kembali eksis lagi. Bagaimana supaya hasil produksi pasca panen ini menjadi berkualitas atau tidak menurun," ujarnya.
Selanjutnya: Indonesian Tobacco (ITIC) berusaha jaga kualitas guna meraih kinerja positif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News