kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pyridam ingin jajal pasar farmasi di Afghanistan


Selasa, 15 Desember 2015 / 10:36 WIB
Pyridam ingin jajal pasar farmasi di Afghanistan


Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Perusahaan Farmasi PT Pyridam Farma Tbk berencana menambah kapasitas produksi 30% tahun 2016. Usaha menambah produksi seiring dengan rencana perusahaan memperbesar pasar ekspor produk farmasinya.

Untuk menambah kapasitas produksi ini, Steven Setiawan, Corporate Secretary PT Pyridam Farma Tbk menyebutkan, akan melakukan peremajaan dan penambahan mesin baru. "Tahun 2016 kami fokus pada optimalisasi kapasitas dan efisiensi produksi," kata Steven kepada KONTAN, Minggu (14/12).

Nah, peremajaan mesin ini mereka lakukan agar terjadi efisiensi dalam produksi. Dengan menggunakan mesin baru, manajemen Pyridam berharap proses produksi farmasi bisa optimal. Dengan efisiensi, Pyridam memiliki daya saing produk farmasi di pasar ekspor.

Adapun modal untuk program peremajaan mesin ini, Pyridam berencana mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure tahun 2016. Soal nilainya, Steven hanya bilang, tak akan melebihi belanja modal tahun ini senilai Rp 3 miliar.

Mengenai rencana penguatan pasar ekspor, manajemen emiten berkode saham PYFA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini hanya fokus menggarap pasar Asia. Salah satu tujuan pasar yang menjadi incaran tahun depan adalah Afghanistan.

Sebelumnya Pyridam telah menjajaki pasar ekspor obat ke beberapa negara di ASEAN, seperti Vietnam, Myanmar dan Kamboja. Steven bilang, penambahan negara tujuan ekspor setidaknya bisa mendongkrak penjualan mereka yang masih mengandalkan penjualan domestik.

Steven bilang, mereka menargetkan ekspor bisa berkontribusi 1% dari total penjualan. "Proses ekspansi di pasar ekspor ini terbilang cukup sulit, karena kami bersaing dengan produk China dan India," imbuh Steven.

Steven memperkirakan  penjualan perusahaan ini sepanjang 2015, akan mengalami perbaikan pada kuartal IV-2015. Namun, tiga kuartal sebelumnya, penjualan Pyridam terbilang lesu atau turun 1,37% menjadi Rp 160,50 miliar ketimbang penjualan kuartal III-2014 senilai Rp 162,74 miliar

Adapun kontribusi ekspor Pyridam terbilang kecil, baru menyumbang Rp 1,05 miliar di kuartal III-2015. Angka ini turun 6,2% ketimbang penjualan periode yang sama tahun 2014 senilai Rp 1,12 miliar. "Penurunan terjadi karena rupiah melemah, sehingga mempengaruhi biaya produksi kami," kata Steven.

Agar penjualan bisa membaik, Steven berharap nilai tukar rupiah bisa stabil. "Kami impor bahan baku, sehingga pelemahan rupiah mempengaruhi bisnis kami," kata Steven.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×