kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.450   0,00   0,00%
  • IDX 6.832   16,22   0,24%
  • KOMPAS100 991   5,82   0,59%
  • LQ45 767   3,97   0,52%
  • ISSI 217   0,70   0,32%
  • IDX30 399   1,92   0,48%
  • IDXHIDIV20 473   -0,50   -0,11%
  • IDX80 112   0,65   0,59%
  • IDXV30 115   0,56   0,49%
  • IDXQ30 131   0,39   0,30%

Rajawali Parama bidik penjualan Armstrong naik 20%


Sabtu, 30 Juni 2018 / 10:10 WIB
Rajawali Parama bidik penjualan Armstrong naik 20%


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Rajawali Parama Konstruksi optimistis penjualan produk pompa pendingin gedung merek Armstrong terus meningkat tahun ini.

Pasalnya, konsep gedung hijau yang dikenal sebagai green building semakin banyak bermunculan di Indonesia. Alat ini juga mendukung proyek high performance building, salah satunya adalah penggunaan sistem pendingin gedung berteknologi tinggi dan ramah energi.

Rajawali Parama menjadi distributor tunggal Armstrong di Indonesia sejak tahun 2016 dan menyediakan solusi untuk kebutuhan ini. "Penjualan pompa pendingin Armstrong terus meningkat sekitar 10%–20% per tahun," ungkap Bong Panoto, Managing Director PT Rajawali Parama Konstruksi saat berkunjung ke Kontan.co.id, Kamis (28/6).

Penggunaan pompa pendingin gedung terus bertambah sejalan berlakunya Peraturan Menteri PUPR No. 02/2015 yang mewajibkan pembangunan gedung baru, terutama pemerintahan menerapkan prinsip bangunan hijau.

Catatan saja, sampai 2017 baru 260 gedung yang telah disertifikasi hijau oleh pemerintah. Kemudian, terdapat 20 gedung yang mengantongi sertifikasi dari Green Building Council Indonesia.

Bong mengklaim, saat ini, klien Rajawali Parama sudah mencapai ribuan, yang mencakup gedung-gedung tinggi, industri, pemukiman, pabrik, dan pertambangan. Tahun ini manajemen Rajawali menargetkan 100 pelanggan baru.

"Kami sedang menangani kontrak lanjutan untuk stasiun-stasiun MRT Jakarta, LRT, Apartemen Pondok Indah, dan gedung gedung milik Bank Indonesia," paparnya.

Di pasar pompa pendingin gedung, Armstrong praktis tidak memiliki pesaing karena bermain di segmen premium. Alhasil, harga produk ini terbilang lumayan mahal.

Meski begitu, Bong mengklaim, dari sisi konstruksi lebih murah, tidak ada biaya perawatan, dan pompa tahan hingga 20 tahun. "Pemakaian daya listrik juga rendah sehingga bisa menghemat biaya hingga 40%," sebut Bong.

Gambaran saja, sebuah pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta bisa menghabiskan biaya listrik untuk pendingin ruangan Rp 10 miliar per bulan. Dengan menggunakan instalasi pompa Armstrong, penghematannya sekitar Rp 4 miliar. "Memang investasi awal terbilang mahal dari pompa pendingin konvensional, tapi untuk jangka panjang lebih efisien," terang Bong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×