kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,84   -28,89   -3.12%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rajin berbenah, kinerja Kino Indonesia melaju


Senin, 07 Mei 2018 / 10:30 WIB
Rajin berbenah, kinerja Kino Indonesia melaju


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kino Indonesia Tbk membukukan kenaikan penjualan 24,20% year on year (yoy) menjadi Rp 832,49 miliar sepanjang triwulan pertama 2018. Menurut perusahaan ini, pencapaian itu buah ikhtiar dua tahun belakangan.

Demi perbaikan kinerja, Kino Indonesia melakukan pembenahan internal dari sisi efisiensi pabrik, jaringan distribusi hingga evaluasi distributor. "Kami melakukan pembenahan selama satu tahun sejak pertengahan 2016 sampai pertengahan 2017," ujar Budi Muljono, Coorporate Finance Division Head PT Kino Indonesia Tbk kepada Kontan.co.id, Jumat (4/5).

Tahap pembenahan internal tersebut tidak mudah. Apalagi, Kino Indonesia juga menghadapi tantangan eksternal. Tahun lalu misalnya, faktor cuaca menjadi tantangan serius. Mereka menuding musim hujan berkepanjangan menyebabkan penjualan produk minuman tak atraktif.

Tahun lalu, konsumen lebih banyak mencari produk minuman yang dikonsumsi dalam kondisi panas. Sementara, Kino Indonesia lebih banyak berkecimpung dalam produk minuman penyegar. Beberapa merek yang mereka produksi seperti Larutan Cap Kaki Tiga, Larutan Cap Kaki Tiga Anak, Cap Panda, Panther dan Segar Sari.

Menilik laporan keuangan tahun 2017, Kino Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan penjualan minuman single digit. Kalau dihitung, penjualan minuman sebesar Rp 1,22 triliun, setara dengan pertumbuhan 4,27% year on year (yoy).

Selain pembenahan internal sejak tahun 2016, penyokong pertumbuhan penjualan Kino Indonesia kuartal I 2018 adalah gencarnya iklan. Tak heran kalau belanja iklan dan promosi mereka dari Januari-Maret 2018 naik 45,85% menjadi Rp 184,99 miliar.

Buntut  kenaikan penjualan adalah pertumbuhan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih. Laba bersih Kino Indonesia dalam tiga bulan pertama tahun ini bahkan mendaki hampir 10 kali lipat menjadi
Rp 32,19 miliar.

Utilitas produksi

Berkaca dari pencapaian kuartal I 2018, Kino Indonesia yakin target pertumbuhan penjualan 10% sepanjang tahun ini semakin realistis. Sebagai perbandingan, tahun lalu mereka membukukan penjualan Rp 3,16 triliun. Pencapaian itu turun 9,46% ketimbang tahun 2016 yang tercatat Rp 3,49 triliun.

Supaya target penjualan tak meleset, Kino Indonesia berencana meningkatkan volume produksi. Kebetulan, utilitas produksinya kini belum penuh. "Utilization rate kami baru 50%, jadi masih dapat berkembang lebih jauh lagi dari sisa kapasitas," tutur Budi.

Kino Indonesia tak secara spesifik menyebutkan target peningkatan volume produksi. Mereka hanya memastikan, peningkatan volume produksi menyesuaikan dengan permintaan pasar. Catatan lain, Kino Indonesia akan lebih fokus meningkatkan volume produksi bisnis perawatan tubuh dan minuman.

Maklum, dua segmen bisnis  tersebut menjadi tulang punggung penjualan Kino Indonesia. Untuk periode kuartal I 2018 misalnya, akumulasi penjualan produk perawatan tubuh dan minuman sebesar Rp 733,58 miliar atau 88,12% terhadap total penjualan.

Sebagai informasi saja, kapasitas penuh pabrik produk perawatan tubuh Kino Indonesia mencapai 42.000 kiloliter (kl) per bulan. Sementara untuk produk minuman, perusahaan berkode saham KINO di Bursa Efek Indonesia tersebut memiliki pabrik berkapasitas penuh 240.000 kl setiap bulan.

Mengenai lokasi pemasaran, Kino Indonesia ingin memperbesar porsi penjualan ekspor yang kini masih sekitar 1% hingga 2%. Negara tujuan ekspor yang sudah mereka rambah seperti Jepang, Kamboja dan negara di kawasan Timur Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×