Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu mengungkapkan, prospek bisnis Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Indonesia secara portofolio sangat menjanjikan dengan investasi besar dari V-Green, anak perusahaan VinFast (Vingroup, Vietnam).
Sebelumnya diberitakan Kontan, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM menyebutkan, sejumlah investor yang sudah mengungkapkan minat membangun SPKLU di Indonesia berasal dari Vietnam dan China.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani bilang, investor Vietnam yang tertarik membangun SPKLU di Indonesia adalah perusahaan otomotif VinFast Auto Ltd. Produsen kendaraan listrik ini berencana membangun hingga 3.000 unit SPKLU.
Baca Juga: Pelaku Usaha Masih Optimistis dengan Prospek Bisnis Rest Area
Yannes menuturkan, jika berjalan lancar rencana tersebut berpotensi mendorong partisipasi mitra lokal dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik, sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mempercepat adopsi BEV di Indonesia.
"Hal ini jelas menunjukkan bahwa sektor SPKLU menjadi unsur yang sangat potensial dalam mempercepat serapan sales BEV di Indonesia," kata Yannes kepada Kontan, Minggu (18/5).
Kontan mencatat, Pemerintah dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) semakin gencar mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (RV) dengan sejumlah kebijakan strategis, seiring bertambahnya pengguna mobil listrik.
Penjualan mobil listrik tercatat terus mengalami kenaikan sejak 2022 hingga kuartal I 2025. Bahkan dari 2022 ke 2024 angkanya melesat 330% karena berbagai insentif yang ditebar pemerintah.
Penjualan mobil listrik pada 2022 hanya 10.000 unit, 2023 naik menjadi 17.000 unit. Kemudian, 2024 naik lagi menjadi 43.000, bahkan di kuartal I 2025 ini sudah tembus 16.600 unit.
Baca Juga: Potensi Cuan Besar, Konglomerasi Ramai-ramai Terjang Bisnis Air Minum Dalam Kemasan
Sejalan dengan itu, infrastruktur pendukungnya, yakni Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang juga terus bertambah.
Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan bahwa transaksi pengisian daya kendaraan listrik melalui platform Electric Vehicle Digital Services melonjak drastis dalam satu tahun terakhir.
"Jumlah transaksi untuk charging kendaraan listrik saat Lebaran tahun ini meningkat lima kali lipat dibandingkan dengan Lebaran tahun lalu," tutur dia dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR, Rabu (14/5).
Merespons lonjakan penjualan mobil listrik, PLN mengusung dua strategi utama. Pertama, PLN menjalin kerja sama dengan para pemegang merek mobil listrik agar konsumen bisa langsung mendapatkan fasilitas kelistrikan saat melakukan pembelian.
"Begitu ada transaksi penjualan, kami menjemput pula untuk memasang penguatan sistem kelistrikan untuk home charging," jelas Darmawan.
Baca Juga: Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari (ELPI) Optimistis Bisnis 2025 Tumbuh Positif
Kedua, PLN memperluas infrastruktur SPKLU di berbagai daerah strategis. Langkah ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan infrastruktur pengisian daya yang memadai, serta memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi para pengguna kendaraan listrik di seluruh Indonesia.
Pada tahun ini, PLN menargerkan penambahan Umum SPKLU sebanyak 1.600. Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN Gregorius Adi Trianto menambahkan, PLN terus mendukung akselerasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan pembangunan infrastruktur kendaraan listrik.
Selanjutnya: Rayakan Hari Keluarga, Shopee Bagikan Kisah Inspiratif Dhatu Rembulan dan UMKM Lokal
Menarik Dibaca: Ini Cara Bebas Finansial dengan Punya Multi-Income
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News