Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat
Disisi lain, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengungkapkan, pihaknya terus melakukan pengawasan kelanjutan program listrik 35.000 MW seiring perkembangan permintaan.
Tak sampai disitu, Rida menuturkan pihaknya berupaya meningkatkan penjualan listrik PLN dengan memfasilitasi PLN dan calon pelanggan.
Baca Juga: Program listrik 35.000 MW diproyeksi molor hingga 2029
"Sesama BUMN tidak menggunakan pembangkit sendiri, jadi beberapa BUMN kami imbau untuk menghentikan pembangkit sendri, tapi pakai listrik PLN dengan jaminan listrik yang baik. Misalnya MRT kemarin tuh, jadi ada beberapa gardu induk pasokannya. Jadi ini upaya, potensi overcapacity ke depan tidak membuat PLN rugi," jelas Rida di Gedung DPR RI, Rabu (5/2).
Lewat langkah tersebut, Kementerian ESDM mengharapkan PLN dapat berfokus dalam pembangunan transmisi.
Rida menambahkan, pihaknya memprediksi puncak commercial operation date (COD) pembangkit terjadi pada 2020 dengan kapasitas pembangkit mencapai 8.823 MW.
Kemudian pada 2021 mendatang, kapasitas bertambah menjadi 5.066 MW, lalu bertambah 4,109 MW pada 2022 dan berurut-turut bertambah sebesar 3.907 MW dan 3.592 MW pada 2023 dan 2024.
"Tahun ini itu yang kita jaga agar bisa beroperasi 8.823 MW," inbuh Rida.
Baca Juga: Dalam lima tahun, ESDM targetkan penambahan kapasitas pembangkit 27,38 GW
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News