Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Francisca bertha
KONTAN.CO.ID - Startup di bidang pengelolaan sampah Rekosistem atau PT Khazanah Hijau Indonesia kian ekspansif untuk bisa mengajak orang mengumpulkan, memilah, serta pengolahan sampah. Salah satunya Rekosistem terus menghadirkan waste station yang tersebar di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Menurut data dari SIPSN Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, jumlah timbunan sampah di Indonesia pada 2022 mencapai 21 juta ton. Yayasan WWF Indonesia menggandeng Rekosistem lewat program Plastic Smart Cities berkomiten mendukung upaya pengelolaan sampah di Jakarta.
Baca Juga: Setor Sampah di Waste Station MRT, Nanti Bisa Tukar dengan Saldo Uang Elektronik
Ernest Layman, CEO dan Co-Founder Rekossitem dengan memulai kebiasaan gaya hidup ramah lingkungan dalam keseharian seperti memilah dan mengelola sampah secara konsisten dapat memberikan dampak yang signifikan untuk bumi. Oleh karena itu, Rekosistem membantu WWF menyediakan waste station tidak hanya mengumpulkan sampah hingga dapat diproses tetapi juga menciptakan kebiasaan dan mendorong masyarakat untuk memilah dan menyetorkan sampah argonik sehingga menaikan tingkat daur ulang.
Sejauh ini, Rekosistem sudah memiliki 28 waste station dan jumlah ini akan terus bertambah. "Target kami sih bisa 50 waste station hingga akhir tahun. Fokusnya menghadirkan di ibukota pulau Jawa. Karena biasanya makin banyak populasi makin banyak sampah," ujar Ernest pada KONTAN usai acara kolaborasi WWF dengan Rekosistem di Kuningan, Jakarta.
Menurut Ernest saat ini dalam sebulan pihaknya bisa mengumpulkan 2.500 sampah. Sampah-sampah ini berasal dari perkantoran maupun pemukiman.
Ernest bilang bahwa biasanya ia dikontak oleh pihak perumahan dan perkantoran untuk mengambil sampah dan membuat waste station. Dan dirinya melihat bahwa tiap tahun makin banyak orang yang peduli dengan sampah, sehingga ke depannya bisnis ini akan terus membaik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News