kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rencana Sekawan Intipratama setelah target meleset


Sabtu, 09 September 2017 / 16:05 WIB
Rencana Sekawan Intipratama setelah target meleset


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - Rencana PT Sekawan Intipratama Tbk meleset dari skenario awal. Perusahaan berkode saham SIAP di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu urung memulai produksi batubara kalori rendah mulai Oktober 2017 nanti.

Penyebabnya, hingga kini seleksi kontraktor pertambangan belum juga kelar. Padahal, proses tersebut sudah berlangsung sejak Agustus 2017.

Manajemen Sekawan Intipratama beralasan masih perlu melakukan seleksi demi mendapatkan kontraktor terbaik. "Kami ingin mereka ikut yang efisien harganya, kalau bisa mereka dibayar belakang setelah produksi kan lebih bagus," terang Christian Victor Ponto, Direktur Utama PT Sekawan Intipratama Tbk, kepada KONTAN, di Rumah Ranadi, Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Jumat (8/9).

Saat paparan publik Juli 2017 lalu, Sekawan Intipratama menyebutkan target produksi batubara 50.000 ton, dari Oktober hingga akhir tahun. Lalu, target produksi batubara naik menjadi 100.000 ton pada tahun 2018.

Meski tak jadi Oktober, Sekawan Intipratama tetap mencanangkan rencana produksi tahun ini. Sedianya, produksi tersebut berjalan di bawah anak perusahaan Sekawan Intipratama yakni PT Indo Wana Bara Mining Coal.

Asal tahu, produksi batubara menjadi keputusan strategis bagi Sekawan Intipratama. Produksi batubara itu bisa menjadi salah satu pertimbangan BEI membuka suspensi saham mereka yang terjadi sejak tahun 2015. Dengan merealisasikan produksi, Sekawan Intipratama memenuhi unsur going concern perusahaan.

Hingga kini Sekawan Intipratama masih berharap BEI bersedia membuka gembok suspensi pada November nanti. "Jadi harus ada kegiatan, itu semua lagi kami usahakan," beber Christian.

Selain Indo Wana Bara, anak perusahaan Sekawan Intipratama yang mampu mendatangkan pendapatan adalah PT Mahaputa Adi Nusa. Mahaputa Adi akan fokus menggeluti bisnis tambang batu andesit dengan kapasitas produksi 5.000 meter kubik (m)-10.000 m.

Sementara di luar bisnis pertambangan, Sekawan Intipratama tengah mengawal pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mulut tambang berkapasitas 2x100 megawatt (MW) di Kalimantan Timur. Jadwal mulai tahun 2018. Sementara target selesai pembangunan pada tahun 2021.

Namun Sekawan Intipratama belum bisa menyebutkan nilai investasi pembangunan PLTU itu. "Kami ini masih hitung-hitungan investasinya, karena kami lihat porsinya masing-masing, nanti 51% milik PLN lewat Indonesia Power," tutur Christian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×