Reporter: Gloria Haraito |
JAKARTA. Selama semester I 2010 lalu, industri otomotif di Indonesia mencetak penjualan yang cukup tinggi. Kalangan agen tunggal pemegang merek (ATPM) pun optimistis pasar otomotif di Indonesia masih akan terus tumbuh melihat ekonomi yang semakin membaik. Maka, tidak aneh kalau sejumlah ATPM berupaya untuk meningkatkan kapasitas produksinya.
Salah satunya adalah PT General Motor AutoWorld Indonesia (GMAI), ATPM mobil Chevrolet. GMAI berniat untuk meningkatkan penjualan mobilnya di Indonesia yang sekarang ini masih sangat kecil pangsa pasarnya.
"Kami sadar pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia, sangat penting, sehingga kami serius ingin mengembangkan bisnis kami di sini," ujar Tim Lee, Presiden Direktur GM International Operations di Jakarta, Senin (30/8).
Selama JanuariāJuli 2010, penjualan mobil GMAI naik 89% jadi 2.600 unit dibanding dengan periode yang sama tahun lalu. "Pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dari pangsa pasar GMAI yang sekitar 7%," tutur Mukiat Sutikno, Direktur Utama GMAI. GMAI mematok target penjualan sebanyak 4.500 unit tahun ini.
Demi meningkatkan produksi tersebut, GMAI memerlukan dana sebesar US$ 150 juta untuk merenovasi mesin produksi serta pabriknya. Sebagian dana tersebut akan dipasok oleh oleh GM pusat. Adapun sisanya, pihak GMAI sedang mencari pihak yang bersedia mendanainya.
Saat ini, GMAI sedang berbincang serius dengan tiga bank asing dan lokal, serta dengan lembaga pembiayaan PT Oto Multiartha.
Sutikno bilang, renovasi pabrik tersebut direncanakan selesai tahun 2012 mendatang. Selain berencana merenovasi pabrik, GMAI juga akan meluncurkan facelift Chevrolet Spark dengan sistem transmisi otomatis pada kuartal I 2011 mendatang.
Pada kuartal II 2010 ini, GMAI akan merilis Orlando, mobil jenis multi purpose vehicle (MPV) yang juga akan dipasarkan di Eropa.
Selain GMAI, ATPM mobil lain yang juga sedang giat berekspansi adalah Astra Daihatsu Motor (ADM), ATPM mobil Daihatsu. Tahun ini, ADM telah mengumumkan akan menambah kapasitas pabriknya di Sunter dari 211.000 unit per tahun menjadi 286.000 unit per tahun. Untuk itu, ADM memerlukan anggaran sebesar Rp 250 miliar.
ADM menargetkan peningkatan kapasitas tersebut akan selesai pada tahun 2011 ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News