Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut, mulai hari ini Senin (9/3) truk over dimension over load atau ODOL, resmi tak boleh melintasi ruas Tol Tanjung Priok sampai Bandung.
"Sudah resmi berlaku, ini sebagai lanjutan dari kesepakatan bersama dengan Menteri Perhubungan (Menhub), Menteri PUPR, dan Menteri Perindustrian (Menperin), serta Kepala Polisi RI, Organda, dan asosiasi truk dan industri pada Februari lalu yang diawali dengan larangan melintas tol dari Tanjung Priok hingga Bandung," ujar Direktur Pembinaan Keselamatan Kemenhub Risal Wasal di Jakarta, Senin (9/3).
Baca Juga: Penerapan Zero ODOL Diundur, Putra Rawajali (PURA) Tetap Yakin Bisnis Melaju
Risal menjelaskan, dalam rapat koordinasi telah disepakati kebijakan pemberantasan ODOL dalam program Zero ODOL, yang harusnya dimulai pada 2021 ditolerasi sampai 1 Januari 2023 mendatang.
"Sementara untuk komoditas yang mendapat tolerenasi kelebihan muatan mobil barang, tetap berlaku di jalan nasional. Untuk pemberlakuan Zero ODOL di ruas jalan Tol Tanjung Priok sampai Bandung juga telah mencapai kesepakatan. Proses pengawasan secara ketat akan dilakukan mulai 9 Maret 2020 sampai 9 April 2020," katanya.
Menurut Risal, pengawasan dan penegakan hukum dimaskud di akses gerbang tol di sepanjang ruas jalan Tol Jakarta-Bandung. Dari 187 gerbang tol, pengawasan diprioritaskan pada 26 gerbang tol dimana terindikasi banyak kendaraan ODOL melintas.
Daftar ke-26 gerbang tol yang dimaksud adalah, Tanjung Priok 1, Koja, Kebon Bawang, Semper, Cakung, Rorotan, Cibitung, Cikarang Barat, Karawang Barat, Karawang Timur, Cikampek, Padalarang, dan Cileunyi akan dilakukan pengawasan over dimension dan over load menggunakan alat ukur dan alat timbang kendaraan portable.
Sedangkan di 13 gerbang tol lainnya, yaitu gebang tol Gedong Panjang, Angke, Jelambar, Kapuk, Pluit, Ancol, Jembatan Tiga, Cikarang Timur, Kalihurip, Tol Timur, Jatiluhur, Sadang, dan Cileunyi dilakukan pengawasan over dimension. Proses pengawasan akan dilakukan selama 24 jam penuh dibagi dalam empat shift.
Baca Juga: Penerapan zero ODOL ditunda hingga 2023, begini efeknya ke Putra Rajawali (PURA)
Adapun personel yang akan turut mengawasi meliputi beragam instansi, seperti Polda Metro Jaya, Korlantas, Polda jawa Barat, POM TNI AD, Ditjen Hubddat, Ditjen Bina Marga, BPJT, BPTJ, Jasa Marga, Brio Korwas PPNS Bareskrim, dan lainnya.
Risal mengatakan, selain pengawasan di gerbang tol, dilakukan juga pengawasan di beberapa rest area, seperti Km 57A dan Km 62 B. Kendaraan yang melanggar ODOL akan ditilang, selain itu di beberapa lokasi kendaraan yang melanggar juga diperintahkan putar balik atau dikeluarkan dari jalan tol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News