Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Brand kopi lokal Kopi Tuku bersiap melakukan ekspansi internasional dengan membuka gerai pertamanya di Belanda pada September 2025.
Langkah ini menjadi pintu masuk Kopi Tuku ke pasar Eropa, sekaligus memperkuat posisi kuliner halal Indonesia di kancah global.
Sebelum ekspansi, Kopi Tuku tengah mengurus sertifikasi halal melalui Halal Quality Control (HQC) Group di Den Haag.
Baca Juga: Ekspansi Pasar, Tuku Promosikan Kopi Berkelanjutan di Amsterdam Coffee Festival
Proses ini difasilitasi oleh Kementerian Perdagangan RI melalui Atase Perdagangan (Atdag) RI Den Haag yang mempertemukan Kopi Tuku dengan lembaga sertifikasi tersebut pada 11 Agustus 2025.
“Sertifikasi halal bukan sekadar formalitas, melainkan bukti konsistensi Kopi Tuku. Dukungan Atase Perdagangan RI Den Haag sangat membantu mempercepat proses ini sehingga restoran halal pertama kami di Belanda bisa segera beroperasi,” jelas Ramiz, Manager Kopi Tuku, dalam keterangan resmi, Selasa (26/8/2025).
Menurut Kopi Tuku, potensi ekspor makanan dan minuman halal ke Belanda bisa mencapai US$ 150 ribu per tahun.
Nilai ini didukung penggunaan bahan baku langsung dari Indonesia, seperti kopi, gula aren, dan bumbu masakan, serta pengelolaan merek yang tetap berbasis di Tanah Air.
Atdag RI Den Haag, Annisa Hapsari, menilai langkah Kopi Tuku sejalan dengan tren halal yang terus tumbuh di Eropa.
Baca Juga: Dirjen PPI Kemendag: AS Jadi Peluang Strategis Meningkatkan Ekspor Kopi
“Pasar halal di Eropa mencapai US$ 396 miliar pada 2024 dan diproyeksikan naik menjadi US$ 663,4 miliar pada 2033. Belanda sendiri memiliki sekitar 1,2 juta konsumen muslim, termasuk 140 ribu di Amsterdam. Ini peluang besar bagi produk halal Indonesia,” ujarnya.
Kehadiran Kopi Tuku di Belanda diharapkan tidak hanya memperluas pasar ekspor, tetapi juga memperkuat branding kuliner halal Indonesia di mata dunia.
Sebagai catatan, total perdagangan Indonesia–Belanda pada semester I-2025 mencapai US$ 3,12 miliar, dengan Indonesia membukukan surplus US$ 2,26 miliar.
Ekspor utama Indonesia meliputi produk sawit, kakao, serta olahan kimia, sedangkan impor dari Belanda didominasi kertas, plastik, peralatan cukur, hingga kendaraan bermotor.
Selanjutnya: Gandeng GEM Co Ltd, Danantara Resmi Masuk Proyek Smelter INCO Senilai Rp 23,2 Triliun
Menarik Dibaca: 10 Merek Sunscreen Lokal Terbaik pada Tahun 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News