kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Revitalisasi Mesin untuk 27 Pabrik Gula


Selasa, 09 Juni 2009 / 08:15 WIB
Revitalisasi Mesin untuk 27 Pabrik Gula


Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Akhirnya, program restrukturisasi mesin dan peralatan pabrik gula nasional mulai bergulir juga. Departemen Perindustrian (Depperin) mencatat, pada 2009 ini akan ada 27 pabrik yang mengikuti program ini.

Kendali 27 pabrik itu tersebar di bawah delapan badan usaha milik negara (BUMN). PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II yang akan merevitalisasi dua pabrik, PTPN VII juga akan mengerjakan dua pabrik, PTPN IX delapan pabrik, PTPN XI sebanyak dua pabrik, PTPN XIV sebanyak empat pabrik, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) I sebanyak tiga pabrik, PT RNI II sebanyak lima pabrik, dan PT Madu Baru sebanyak satu pabrik.

Total nilai investasi untuk revitalisasi pabrik gula ini Rp 617,43 miliar. Namun, Pemerintah tidak akan menanggung seluruhnya. Pemerintah hanya akan memberi subsidi 10% dari harga beli dengan menyediakan dana Rp 50 miliar. Jadi, jika seluruh anggaran terpakai, minimal ada investasi baru senilai Rp 500 miliar di industri gula nasional.

Maka, Pemerintah, kata Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka Depperin Ansari Bukhari, sudah menunjuk Sucofindo dan Surveyor Indonesia untuk memverifikasi nilai yang diminta para produsen gula itu. Selain itu, Sucofindo dan Surveyor Indonesia juga memastikan bahwa mereka membelanjakan duit itu untuk mesin.

Jika hasil verifikasi ternyata benar, tentu anggaran yang diperlukan setidaknya Rp 61,7 miliar. “Kalau anggaran kurang, akan kami alokasikan anggaran dari restrukturisasi mesin tekstil. Kami akan melihat bagaimana perkembangannya nanti,” kata Ansari.

Dan ada satu catatan. Pembelian mesin yang mendapat subsidi adalah jika mesin atau peralatan itu buatan dalam negeri dengan tingkat kandungan lokal minimal 40%,.

Banyak perlengkapan pabrik gula buatan lokal. Misalnya peralatan penggilingan, pemurnian, penguapan, pemasakan, peralatan listrik, konveyor, boiler, turbin, hingga peralatan kontrol.

Jika program ini sukses, kata Ansari, Pemerintah yakin swasembada gula akan tercapai pada 2011. Ini lebih cepat tiga tahun daripada target departemen pertanian. Restrukturisasi mesin pabrik gula akan mampu menaikkan rata-rata tingkat rendemen gula nasional, dari saat ini 7% hingga 8% menjadi 9% -10%.

"Jika tingkat rendemen di atas 8%, swasembada gula pada 2011 akan tercapai," kata Direktur Jenderal Perkebunan Departemen Pertanian (Deptan) Achmad Manggabarani. Sementara untuk 2009, pemerintah menargetkan kapasitas produksi gula naik 600.000 ton menjadi 2,9 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×