Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur PT Roatex Indonesia Tol System (RITS) Gyula Orosz menuturkan implementasi multi lane free flow alias MLFF masih terus diujicobakan.
"Kami tentu akan mengenalkan sistem MLFF ke seluruh Indonesia. Saat ini kami masih menjalani uji coba di Bali. Secara internal, uji coba juga sudah dilakukan dan berjalan dengan baik," ujar Gyula saat ditemui oleh media di kantor RITS di Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (5/12).
Dia tidak memberikan kepastian implementasi sistem MLFF secara resmi ke depannya. Uji coba masih akan terus dilakukan secara internal, baik di lembaga kementerian, kepolisian, hingga perusahaan swasta.
Setelah ini semua dievaluasi, lanjut dia, RITS kemudian berencana akan mengenalkan operasional secara komersil alias beralih ke masa transisi kira-kira pada Maret 2024.
Baca Juga: Penerapan MLFF Mulai Uji Coba Desember 2023 di Enam Ruas Tol
Dia mengatakan hingga kini, RITS masih menanggung semua pengeluarannya. Namun pihaknya enggan merinci besaran nominal yang dikeluarkan tersebut.
Di sisi lain, Vice President Inteligent Transport System (ITS) Indonesia, Resdiansyah menjabarkan salah satu tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan MLFF di seluruh Indonesia.
"Yang harus disiapkan adalah sistem database dan sistem tol terlebih dulu," ujarnya.
Dia menjelaskan, pihaknya terus mencari jalan keluar dari kemungkinan nomor-nomor palsu yang didaftarkan atau terdeteksi nantinya. Dia memberikan contoh, jika masalah tersebut dapat teratasi, maka ke depannya regulasi implementasi ODOL juga akan lancar sebab pinalti bisa langsung dikenakan.
Senada dengan RITS, ITS Indonesia turut menegaskan Pemerintah tidak mengeluarkan uang sepeser pun dalam usaha pengaplikasian MLFF. Sebagai pengembang MLFF, PT RITS akan berinvestasi secara penuh.
"Pemerintah tidak keluar uang satu rupiah pun. Kemudian mereka diberikan konsesi 9 tahun, konsesinya pun tidak boleh menaikkan tarif tol, mereka ambilnya dari service fee," kata Resdiansyah.
Resdiansyah menjelaskan, operator jalan tol nantinya hanya akan memberikan service fee kepada pihak RITS untuk melakukan maintenance gerbang tol MLFF.
Baca Juga: Roatex: Tidak Ada Uang Negara yang Dipakai untuk Pengerjaan Proyek MLFF
Uang-uang itu yang akan dijadikan service fee untuk membayar balik investasi mereka. Jadi setelah 9 tahun teknologinya ke kita bisa kita kembangkan lagi. Resdiansyah mengatakan MLFF akan menjadi teknologi mutakhir di Indonesia.
Dia menjelaskan, sistem Multi Lane Free Flow pada tol bisa dilakukan beberapa metode aplikasi, yakni Global Navigation Satelite System (GNSS) yang menggunakan satelit, Radio Frequency Identification (RFID) yang menggunakan frekuensi radio, serta menggunakan gelombang mikro. Menurut dia, pemerintah Indonesia akan menggunakan GNSS karena dianggap menjadi teknologi terakurat.
"GNSS itu teknologi masa depan. Tempat parkir pun 10 tahun ke depan akan pakai GNSS. Keluar rumah, ke tol, ke parkir itu semua akan menggunakan GNSS," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News