Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Perusahaan energi milik pemerintah Rusia, Rosatam menunjukkan minat pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di kawasan Asia.
Direktur Jenderal Rosatom Energy State Corporation Kirill Komarov mengatakan, Rosatom siap mengembangkan pemanfaatan energi nuklir untuk tujuan damai di negara-negara Asia, termasuk Indonesia. Pada November 2014, Rosatom telah menyatakan minat untuk berpartisipasi dalam proyek pembangunan PLTN yang akan dibangun di Indonesia.
Seperti diketahui, Badan Tenaga Nuklir (BATAN) bersama Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral dan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Menengah telah menunjukkan niat serius untuk merealisasikan pembangunan PLTN di Indonesia. Untuk tahap awal, BATAN akan segera membangun PLTN mini di Serpong yang ditargetkan selesai pada 2018.
Dalam rilisnya, Rosatam juga menunjukan minat mengembangkan PLTN di negara Asia lainnya dengan ikut berpartisipasi dalam proses tender pembangunan PLTN pertama di Malaysia. Meski kedua negara belum menandatangani perjanjian antarpemerintah, namun Rosatom siap ambil bagian dalam pembangunan PLTN di Malaysia.
Perusahaan ini memang melihat adanya peluang pengembangan pemanfaatan energi nukli di negara-negara Asia. Terutama setelah negara-negaa Asia menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang sangat baik. Hal itu membuat sektor energi menjadi sangat penting untuk keberlangsuangan perputaran roda ekonomi di kawasan Asia.
Kepala Badan Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/ IAEA) Yukiya Amano dalam Conference of the Japan Atomic Industrial Forum ke-48 mengatakan, permintaan tenaga nuklir dunia memang terus meningkat. "Asia merupakan wilayah dengan pertumbuhan pemanfaatan energi nuklir terbesar di dunia," katanya. Dia menyebut 13 dari 30 negara yang menggunakan energi nuklir membangun PLTN yang baru. Dari 65 PLTN baru yang sedang dibangun, dua pertiganya berada di Asia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News