kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rugi Lippo Karawaci (LPKR) membengkak menjadi Rp 8,89 triliun pada tahun lalu


Selasa, 11 Mei 2021 / 18:32 WIB
Rugi Lippo Karawaci (LPKR) membengkak menjadi Rp 8,89 triliun pada tahun lalu
ILUSTRASI. Pekerja mengawasi proyek pembangunan properti . Warta Kota/Alex Suban


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

Target 2021

Meski rugi bersih melonjak, namun LPKR mencatatkan pertumbuhan performa pra penjualan sebesar 45% secara year on year (YoY) menjadi Rp 2,67 triliun. Nilai itu juga setara 7% di atas target yang dicanangkan LPKR.

Pertumbuhan pra penjualan ini didorong oleh menguatnya bisnis properti yang membuat pendapatan Real Estate Development meningkat sebesar 9,4% menjadi Rp 3,25 triliun dari sebelumnya Rp 2,98 triliun.

Sementara itu, pendapatan Real Estate Management & Services pada tahun 2020 turun sebesar 6,4% menjadi Rp8,63 triliun dari yang sebelumnya Rp9,22 triliun. Hal ini disebabkan lini binis mall dan hotel terus mengalami dampak buruk pandemi Covid-19, meski rumah sakit mengalami pemulihan bisnis yang cukup signifikan. 

CEO LPKR John Riady menyampaikan, meski dalam kondisi pandemi covid-19, namun tahun lalu menjadi momentum yang baik bagi bisnis properti emiten Lippo Grup tersebut. "Saya yakin di masa mendatang saat melihat balik ke hari ini, kami akan menunjuk tahun 2020 sebagai titik balik bisnis properti yang divalidasikan oleh suksesnya peluncuran unit di Lippo Village," sebut John dalam keterangan tertulis, Selasa (11/5).

 

Menurutnya, seluruh unit yang ditawarkan dalam acara peluncuran habis dalam kurun waktu beberapa jam. Sementara pada lini recurring revenue, Siloam menunjukkan pertumbuhan EBITDA yang kuat yang didukung oleh perbaikan margin berkat bantuan dokter dan perawat yang berada di barisan terdepan dalam mengatasi Covid-19. 

"Meski bisnis pendapatan berulang kami yang lain mengalami dampak buruk akibat dari pandemi Covid-19, kami sudah mulai bisa melihat pemulihan bisnis serta kehidupan yang mendekati normal,” pungkas John.

Adapun dari sisi EBITDA, pada tahun lalu LPKR mengalami kenaikan sebesar 47% yoy menjadi Rp 1,90 triliun dari EBITDA tahun 2019 yang senilai Rp 1,30 triliun. Real Estate Development memberikan kontribusi paling banyak terhadap perbaikan EBITDA sebesar Rp 4 miliar pada tahun 2020 dibandingkan dengan rugi Rp 457 miliar pada tahun 2019. 

Pada tahun ini, LPKR menargetkan pra penjualan sebesar Rp 3,5 triliun yang diharapkan dapat dicapai dengan beberapa peluncuran rumah tapak yang baru. 

Selanjutnya: Siloam International (SILO) bagi dividen, ini dampaknya ke Lippo Karawaci (LPKR)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×