kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Rupiah lemas, pengusaha tahu tempe was-was


Selasa, 10 Maret 2015 / 19:00 WIB
Rupiah lemas, pengusaha tahu tempe was-was
ILUSTRASI. Emas batangan. REUTERS/Maxim Shemetov


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang sudah menembus angka Rp 13.000 per dollar membuat para produsen tahu dan tempe dalam negeri was-was. Pasalnya, mereka menggunakan bahan baku kedelai impor. Bila penguatan dollar terus berlanjut, harga kedelai impor dipastikan akan ikut terkerek dan berimbas pada harga tahu dan tempe.

Pengurus Koperasi Penjualan Kedelai dan produsen tahu tempe asal Kuningan, Wawan Supendi mengatakan khawatir akan melemahnya mata uang rupiah terhadap mata uang dollar AS. Sebab selama ini, para perajin tahu dan tempe masih sangat tergantung pada kedelai asal AS. Dengan melemahnya mata uang rupiah terhadap dollar, otomatis harga kedelai impor akan meningkat dan membuat produsen tahu dan tempe kewalahan.

Saat ini, harga kedelai berada di kisaran Rp 7.400 per kilogram (kg) hingga Rp 7.500 per kg. "Dengan mahalnya dollar, kami khawatir harga kedelai naik dan tidak baik bagi kami yang menggunakan bahan baku kedelai impor," ujar Wawan, Selasa (10/3).

Ia mengatakan, produsen tahu dan tempe sudah trauma atas kenaikan harga kedelai yang sempat menyentuh angkat di atas Rp 9.5000 per kg beberapa tahun lalu. Wawan meminta agar pemerintah turun tangan menekan pelemahan mata uang dollar sehingga harga-harga produk impor tidak terlalu mahal dan produsen tahu dan tempe dapat melanjutkan usaha mereka tanpa harus menaikkan harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×