Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Setiap awal tahun, produsen menaikkan harga produknya, termasuk PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Sebagian berdalih karena penetapan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (PBBNKB) baru di setiap daerah. Tahun ini kenaikan bukan hanya karena faktor tersebut, melainkan juga karena nilai tukar rupiah yang terpuruk.
Kedua faktor tersebut menyebabkan Daihatsu harus menaikkan harga, kecuali mobil hemat energi dan harga terjangkau (LCGC). Kenaikan harga tertinggi terjadi pada Terios dengan tiga variannya, yakni TX, TX Adventure, TX A/T, dan TX A/T Adventure. Ketiganya mengalami kenaikan sebesar Rp 7,5 juta per unit dibandingkan dengan tahun lalu.
Lonjakan tertinggi kedua dialami varian Luxio D M/T, Rp 7,25 juta, menjadi Rp 157,35 juta. Tertinggi ketiga adalah Xenia 1.3 R Attivo, yang naik Rp 7 juta menjadi Rp 198,8 juta dari sebelumnya Rp 191,8 juta.
"Memang ada pengaruh penguatan dollar AS terhadap harga off-the road, Rp 1,75 juta untuk Xenia dan Terios. Sisanya, akibat BBN, ongkos kirim, dan biaya lain-lain," urai Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran ADM, (7/1) seperti dikutip dari KompasOtomotif.
Kendati demikian, Daihatsu tidak menaikkan harga Ayla. Padahal, Daihatsu masih punya ruang untuk mengereknya karena masih cukup jauh di bawah batas maksimal yang ditetapkan oleh pemerintah, Rp 95 juta. (Agung Kurniawan)