Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) terus melemah kian mendekati Rp 15.000. Bahan bakar minyak (BBM) yang merupakan salah satu barang impor diproyeksi akan mengalami kenaikan harga.
Namun, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan menegaskan, harga BBM tidak akan naik dalam waktu dekat. "Menurut saya, pemerintah tidak rencanakan kenaikan harga BBM dalam waktu dekat. Itu jawabannya," kata Jonan pada Selasa (4/9) malam.
Jonan menjelaskan nilai impor BBM memang naik karena harga minyak dunia. Namun volume BBM yang diimpor tidak naik signifikan.
"Kalau anda bilang, impornya naik terus, sebenarnya secara volume tidak, tapi kalau secara nilai naik. Karena harga minyak dunia naik, ya impor jadi naik nilainya. Tapi volumenya tidak naik banyak," jelas Jonan.
Makanya, kenaikan harga BBM tidak akan juga membuat volume impor menurun baik untuk jenis BBM solar maupun premium. Apalagi, penggunaan BBM jenis Premium juga cenderung mengalami penurunan.
Perlu diingat, harga BBM yang ditentukan pemerintah hanya harga BBM jenis solar dan premium. Sementara harga BBM jenis umum ditentukan oleh badan usaha niaga BBM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News