Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan budaya keselamatan kerja semakin menjadi kebutuhan strategis bagi para pengembang properti. Tidak hanya terkait kepatuhan terhadap regulasi, penerapan standar keselamatan yang konsisten dinilai berperan penting dalam menjaga keberlanjutan bisnis sekaligus memperkuat reputasi perusahaan.
Dalam industri yang sarat risiko seperti konstruksi, kecelakaan kerja dapat menimbulkan kerugian besar, mulai dari penghentian proyek, pembengkakan biaya, hingga terganggunya kepercayaan pemangku kepentingan.
Ciputra Group melalui Ciputra Residence salah satu yang cukup konsisten memperkuat memperkuat prosedur keselamatan pad amitra-mitra kontraktornya sebagai bagian dari manajemen risiko. Upaya itu dilakukan dengan rutin menggelar Health, Safety, and Environment (HSE) Awards setiap tahun dalam satu dekade terakhir.
HSE Award 2025 digelar pada Kamis (27/11). Ini menjadi wujud konsistensi perusahaan dalam menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di setiap aktivitas melalui program yang terstruktur.
Baca Juga: Ciputra Hadirkan Kawasan Hunian Baru Bertajuk The Forestin di Citra Garden City
Tahun ini, penghargaan diberikan kepada 85 kontraktor mitra kerja dan proyek internal dalam enam kategori, mulai dari implementasi HSE terbaik, kinerja petugas HSE, keselamatan kerja di ketinggian, hingga proyek dan kontraktor dengan capaian zero accident.
Seluruh penerima dipilih melalui proses penilaian yang berlangsung sejak 10 Januari hingga November 2025. Penilaian mengacu pada HSE Scoring, laporan NCR CAR, laporan bulanan, serta observasi tim HSE di lapangan. Keempat aspek tersebut menjadi dasar dalam menentukan pemenang.
“Keselamatan pekerja adalah prioritas utama yang harus kita jaga bersama. Bagi para penerima penghargaan, semoga ini menjadi pemacu untuk terus konsisten,” ujar Direktur PT Ciputra Residence, Lalitya Ciputra Sastrawinata dalam keterangannya, Kamis (27/11/2025).
Selama satu dekade penyelenggaraan HSE Award sejak 2015, kata Lalitya, penerapan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di seluruh proyek PT Ciputra Residence menunjukkan peningkatan signifikan.
Baca Juga: Pasar Properti Lesu, Begini Strategi Ciputra (CTRA) Optimalkan Kinerja
Pada 2017, terdapat 37 kasus kecelakaan kerja di seluruh proyek. Angka ini terus menurun menjadi 23 kasus pada 2019, kemudian 10 kasus pada 2023, dan kembali turun menjadi hanya 4 kasus pada 2025.
Menurut Lalitya, penurunan angka kecelakaan merupakan kombinasi dari peningkatan standar, pengawasan lebih ketat, adanya penalti bagi pelanggar, dan penghargaan sebagai carrot approach. Piala HSA Award bahkan dijadikan beberapa kontraktor sebagai nilai jual saat menawarkan jasa ke developer lain.
Sebagai salah satu pemain utama di industri properti Indonesia, PT Ciputra Residence memahami pentingnya budaya HSE di seluruh lini bisnis. Perusahaan telah lama berkomitmen menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, terutama dalam proses pembangunan produk-produk properti, termasuk rumah tapak.
Lalitya bilang, penerapan budaya HSE yang ketat dan konsisten, perusahaan berupaya menjaga kualitas proyek sekaligus memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan, khususnya konsumen.
Ciputra Residence menyadari bahwa implementasi HSE memang memang memakan biaya, namun tidak otomatis dibebankan dalam bentuk kenaikan harga jual.
“Cost tersebut bisa diimbangi efisiensi di berbagai sisi. Dengan efisiensi dan penjualan yang meningkat, persentase biaya tetap dapat mengecil, sehingga harga rumah justru bisa lebih kompetitif dalam jangka panjang,” jelas
Selanjutnya: KIJA Groundbreaking Proyek Jababeka Bizpark Tahap II, Targetkan Rampung di Akhir 2026
Menarik Dibaca: Samsung Galaxy XCover7 Pro Bawa Snapdragon 7s Gen 3 dan MIL-STD-810H!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













