Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarinah (Persero) menargetkan kinerja yang lebih maksimal pada tahun 2025 lewat strategi transformasi bisnis berkelanjutan. Lewat inisiatif Sarinah 2.0, perusahaan pelat merah ini tengah menegaskan peran baru sebagai pusat pengalaman budaya Indonesia (cultural experience center) yang autentik dan relevan dengan pasar.
Direktur Utama PT Sarinah, Raisha Syarfuan, mengatakan bahwa tahun ini pihaknya mematok target pendapatan yang terus tumbuh seiring dengan pergeseran model bisnis yang dijalankan.
“Sektor ritel tetap menjadi pilar penting pertumbuhan Sarinah. Kami juga mulai memperluas jangkauan beyond Thamrin dan menjajaki kerja sama yang lebih luas untuk mendorong bisnis,” ujar Raisha kepada Kontan, Kamis (3/7).
Menurut dia, perluasan ini diharapkan bisa memperkuat kinerja bisnis Sarinah, sekaligus memberi dampak yang lebih luas kepada masyarakat dan mitra usaha, khususnya pelaku ekonomi kreatif lokal.
Baca Juga: Industri Unggas Diproyeksi Membaik di Paruh Kedua 2025, CPIN Bakal Ikut Tersulut
Meski tren daya beli masyarakat tengah mengalami tekanan, Sarinah tetap optimistis. Raisha menyebut tingkat kunjungan ke Sarinah stabil di kisaran 20.000 pengunjung per hari.
Melihat peluang tersebut, Sarinah kini fokus untuk mengoptimalkan durasi kunjungan (length of stay) dan meningkatkan nilai transaksi pengunjung.
“Kami menjalankan transformasi menyeluruh lewat Sarinah 2.0, dengan menempatkan Sarinah sebagai pusat pengalaman budaya Indonesia. Pendekatan ini bukan cuma soal penjualan, tapi juga menjawab kebutuhan konsumen masa kini yang mencari makna, nilai, dan keberlanjutan,” katanya.
Sarinah kini mengembangkan ekosistem ritel berbasis narasi budaya. Mulai dari produk hasil kurasi, pameran seni, pertunjukan budaya, hingga kolaborasi antara pengrajin lokal dan desainer kontemporer. Harapannya, Sarinah tak hanya jadi tempat berbelanja, tapi juga menjadi destinasi edukasi dan inspirasi yang mencerminkan identitas Indonesia.
Tak hanya itu, Sarinah juga memperkuat dukungan terhadap merek lokal berbasis budaya lewat ruang kurasi terjangkau, pendampingan usaha, serta peluang eksposur ke pasar nasional dan internasional.
“Kami yakin brand lokal adalah penggerak utama ekonomi kreatif dan representasi nyata kekayaan budaya Indonesia,” tegas Raisha.
Sarinah juga melanjutkan ekspansi beyond Thamrin dengan membuka gerai di bandara, kawasan transit oriented development (TOD), destinasi wisata, hingga kota-kota potensial lainnya. Langkah ini diharapkan bisa menjangkau audiens yang lebih luas dan memperkuat posisi Sarinah sebagai duta budaya Indonesia di berbagai titik strategis.
Baca Juga: Bangun Smelter, Perusahaan Terkendali Alamtri Minerals Indonesia (ADMR) Tambah Modal
Selanjutnya: Adaro Andalan (AADI) Ubah Besaran Nilai Pinjaman dan Tingkat Bunga kepada Anak Usaha
Menarik Dibaca: Promo World Pepper Rice Day Buy 1 Get 1 Juli 2025, Makan Berdua Cuma Rp 80.000-an
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News