kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Satria Antaran Prima (SAPX) bidik pendapatan Rp 504,17 miliar hingga tutup tahun


Jumat, 24 Juli 2020 / 19:46 WIB
Satria Antaran Prima (SAPX) bidik pendapatan Rp 504,17 miliar hingga tutup tahun


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX) atau SAP Express optimistis bisnisnya masih mampu melaju di tengah situasi pandemi corona (Covid-19), Hingga tutup tahun nanti, emiten yang bergerak di bidang jasa kurir tersebut membidik target pendapatan sebesar Rp 504,17 miliar.

Sebagai perbandingan, realisasi pendapatan SAPX  di sepanjang tahun 2019 lalu tercatat sebesar Rp 394,76 miliar. Duh, hitungan kasar Kontan.co.id, target pendapatan SAPX pada tahun ini lebih besar sekitar 27,71% dibanding realisasi tahun lalu.

Presiden Direktur SAPX Budiyanto Darmastono mengatakan, segmen pasar e-commerce masih menunjukkan peluang pasar yang menjanjikan untuk bisnis jasa kurir.

Peluang pasar dari segmen e-commerce tidak terlepas dari lansekap digital Indonesia. Mengutip data Digital 2020 Indonesia, manajemen sebelumnya sempat menyebutkan dalam paparan publik bahwa pengguna internet Indonesia tercatat mencapai 175,4 juta pengguna dengan tingkat penetrasi sebesar 64% pada Januari 2020.

Baca Juga: Pengiriman lebih dari 650.000 paket per hari, SiCepat luncurkan layanan cargo kilat

Tingkat penetrasi penggunaan internet tersebut diyakini tumbuh beriringan dengan tren belanja online yang cenderung mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Hal ini diyakini menjadi katalis positif bagi pelaku industri jasa kurir di Indonesia, sebab bisnis ecommerce merupakan pendorong utama bisnis kurir, ekspres, dan parsel.

Oleh karenanya, untuk mengejar target pendapatan yang ada, SAPX berencana memperkuat penetrasi lebih dalam ke segmen pasar ecommere melalui terobosan dalam harga yang kompetitif, serta menawarkan keunggulan dalam hal sistem informasi teknologi (IT), layanan pengiriman, dan jangkauan yang luas.

Dengan cara begitu, Budiyanto memproyeksikan, porsi kontribusi pendapatan dari segmen ecommerce dalam total pendapatan SAPX akan meningkat ke angka 50%-60% dari total pendapatan.

Sebelumnya, meski dominan, porsi kontribusi segmen ecommerce dalam total pendapatan SAPX baru mencapai 46,4%. Sementara itu, sekitar 43,6% pendapatan sisanya berasal dari segmen pasar di sektor perbankan sebesar 12,3%, FMCG 6,7%, dan lain-lain 34,6%.

“Kami yakini dapat mencapai target proyeksi pertumbuhan pendapatan kami di tahun 2020 dengan melakukan penetrasi lebih dalam ke ecommmerce market,” kata Budiyanto kepada Kontan.co.id, Kamis (23/7).

Selain menggenjot pendapatan dari segmen pasar ecommerce,  SAPX juga akan terus mengembangkan divisi  ritel untuk meningkatkan pangsa pasar dengan strategi dua arah, yakni melalui model waralaba konter bagi calon mitra yang tertarik membuka konter serta dengan strategi membuka konter sendiri. Strategi ini diharapkan dapat memperkuat keberadaan SAPX dalam industri kurir, terutama unduk model bisnis konsumen-ke-konsumen.

Tahun ini, SAPX menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 15 miliar - Rp 20 miliar. Anggaran tersebut akan digunakan untuk pembelian armada sebesar Rp 7 miliar - Rp 8 miliar, pengembangan IT sebesar Rp 2 miliar - Rp 3 miliar. Sisanya diperuntukan untuk menambah sebanyak 56 cabang dan sub cabang baru.

Sejauh ini, SAPX sudah merealisasikan penambahan 20-25 cabang baru yang tersebar di seluruh Indonesia dari total target penambahan 56 cabang baru. Dengan adanya tambahan cabang-cabang baru tersebut, SAPX kini telah memiliki sebanyak 154 kantor cabang yang dikelola sendiri.

“Nanti sisanya secara bertahap akan dibuka tergantung volume pengiriman,” ujar Budiyanto.

Baca Juga: JNE mengaku alami perubahan operasional bisnis di masa new normal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×