kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Segmen Kurir Turun, Adi Sarana Armada (ASSA) Pasang Target Konservatif di Tahun 2023


Jumat, 30 Juni 2023 / 09:28 WIB
Segmen Kurir Turun, Adi Sarana Armada (ASSA) Pasang Target Konservatif di Tahun 2023
ILUSTRASI. Adi Sarana Armada (ASSA) pasang target konservatif di tahun 2023 karena segmen kurir turun


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menyebutkan pihaknya bergerak konservatif dalam membidik pendapatan 2023.

Pada paparan publik yang berlangsung virtual, Direktur Keuangan ASSA Jerry Fandy Tunjungan menjabarkan hal ini  dilakukan mengingat adanya kontraksi pada bisnis di segmen kurir AnterAja.

"Kami menetapkan target konservatif dengan proyeksi pendapatan 2023 kurang lebih sama atau turun sedikit dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kami juga berharap di akhir tahun ini bisnis kurir bisa break even point atau memperbaiki kinerjanya sehingga bisa mengurangi kerugian atas performance," jelas Jerry pada paparan publik di Jakarta, Rabu (28/6).

Sebagai informasi, pada kuartal I-2023, ASSA mencatat penurunan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 28,98% di angka Rp 51,83 miliar dari Rp 72,98 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Senada, pendapatan Adi Sarana Armada juga turun 25,38% menjadi Rp 1,14 triliun dari Rp 1,53 triliun di kuartal I-2022.

Lebih detail, pendapatan di segmen bisnis kurir terkoreksi signifikan 86,57% dibandingkan dengan kuartal IV-2022 yang ada di angka Rp 423,04 miliar menjadi Rp 3,15 triliun di kuartal I-2023.

Baca Juga: Sepanjang Kuartal I, Adi Sarana Armada (ASSA) Kantongi Laba Rp 38,5 Miliar

Selanjutnya kontribusi pendapatan Adi Sarana Armada dari sewa kendaraan berkontribusi sebesar Rp 493,75 miliar, diikuti jasa kurir Rp 423,04 miliar, penjualan kendaraan bekas Rp 225,90 miliar, logistik Rp 148,57 miliar, dan lelang Rp41,59 miliar.

Jerry menjelaskan, melihat penurunan pada segmen bisnis kurir AnterAja tersebut, pihaknya akan menyusun strategi baru.

Ia menjelaskan, sejauh ini AnterAja melayani pengiriman melalui e-commerce dengan skema business-to-consumers (B2C). Pertumbuhan e-commerce yang kian melambat juga turut berdampak pada lesunya jasa kurir AnterAja.

Jerry memaparkan bahwa pertumbuhan alias growth e-commerce tahun ini flat atau terbatas. Hal ini mempengaruhi bisnis AnterAja yang hampir 90% melayani bisnis e-commerce.

 

"Kami berencana menambah layanan bisnis AnterAja, tidak hanya menyediakan layanan kurir kepada konsumen tetapi juga melayani antar perusahaan atau business-to-business (B2B). Jadi prospek AnterAja itu akan kami switch, kami akan tambah, dan kami akan besarkan kapasitas di sektor B2B," urainya.

Ia menambahkan, Adi Sarana Armada menargetkan bisnis pengiriman barang tersebut dapat bertahan, setidaknya jumlah total pendapatan dan pengeluaran setara atau break even point dengan target pengiriman sekitar 500-600 ribu parsel per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×