kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Selain Freeport, ini smelter tembaga yang sudah dan akan dibangun di Indonesia


Kamis, 15 Oktober 2020 / 10:23 WIB
Selain Freeport, ini smelter tembaga yang sudah dan akan dibangun di Indonesia
ILUSTRASI. Ilustrasi Smelter. REUTERS/Rodrigo Garrido/File Photo


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Freeport Indonesia (PTFI) bukan satu-satunya perusahaan yang sudah memiliki smelter tembaga di Indonesia. Tercatat, ada dua smelter tembaga yang sudah beroperasi di Indonesia.

Pertama, PT Smelting. Smelter tembaga yang berlokasi di Gresik ini merupakan bagian dari pelaksanaan kewajiban PTFI untuk mendirikan smelter sesuai dengan Kontrak Karya (KK). 

Smelter yang mulai didirikan sejak tahun 1996 dan mulai produksi komersial pada 5 Mei 1999, ini memiliki kapasitas input 1.000.000 juta ton konsentrat tembaga dan memproduksi 300.000 katoda tembaga.

PTFI memiliki 25% saham di PT Smelting, yang mayoritas sahamnya dipegang oleh Mitsubishi Materials Corp. sebesar 60,5%.

Baca Juga: Bukan Antam ataupun INCO, ini penguasa terbesar pangsa pasar nikel nasional

Kedua, smelter tembaga yang beroperasi di Maluku, yakni PT Batutua Tembaga Raya. Smelter yang beroperasi pada 2014 tersebut memiliki kapasitas input bijih oksida sebanyak 1.400.000 ton, dan memproduksi 25.000 ton katoda.

Staff khusus Menteri ESDM bidang Tata Kelola Mineral dan Batubara Irwandy Arief membeberkan, pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP), IUP Khusus (IUPK) dan Kontrak Karya (KK) tembaga tercatat ada 24 perusahaan. Sedangkan pemegang IUP eksplorasi tembaga berjumlah delapan perusahaan.

Namun, hanya ada tiga perusahaan tambang yang memasok ke dua smelter tembaga tersebut. Yakni PT Freeport Indonesia, PT Amman Mineral, dan PT Batutua Kharisma Permai. 




TERBARU

[X]
×