Reporter: Merlinda Riska | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Perusahaan jasa angkutan dan logistik PT Sentra Logistik masih mengandalkan bisnis angkutan laut di tahun kuda kayu ini. Salah satu lini bisnis ini diharapkan bisa meraup pendapatan sebesar US$ 17,92 juta.
Wahyu Jatmiko, Chief Executive Officer PT Sentra Logistik berharap, pendapatan perusahaan ini bisa tumbuh hingga 40% dari pendapatan tahun lalu menjadi US$ 22,4 juta. "Moda transportasi laut masih menjadi penopang utama. Kontribusinya tahun ini sekitar 80% dari total pendapatan kami," kata dia ke KONTAN, akhir pekan lalu.
Wahyu bilang, banyak klien perusahaan yang menggunakan jasanya untuk mengangkut barang ekspor dan impor. Dalam sebulan, jumlah angkutan ekspor impor lewat laut bisa mencapai 400 twenty foot equivalen unit (TEUs). Artinya, dalam setahun, barang yang diangkut perusahaan ini mencapai 4.800 TEUs. "Sekitar 95% barang impor dan kebanyakan barang-barang besar untuk keperluan penambangan minyak dan gas, turbin, lokomotif, dan lain-lain," papar dia.
Sentra Logistik menawarkan beragam jasa angkutan. Misalnya, international forwarding, supply chain management, offshore logistics base, project cargo & heavy lift, dan transportasi domestik.
Jasa international forwarding, project cargo & heavy lift dan supply chain management berkontribusi 85% dari total pendapatan Sentral Logistik. "Sekitar 90% dari bisnis ini menggunakan moda transportasi laut," ucapnya.
Sementara, bisnis offshore logistic base dan transportasi domestik masih terus dikembangkan olehnya. Transportasi domestik contohnya, perusahaan ini akan membuka jasa pengangkutan menggunakan kereta api ke Surabaya pada 4 Februari ini.
Transportasi domestik, menurut Wahyu, tahun lalu baru berkontribusi sebesar 5%–7%. Dengan adanya moda transportasi kereta api, dia berharap transportasi domestik bisa berkontribusi sampai 10% dari total pendapatannya. "Kami berharap kontribusi pendapatan transportasi domestik bisa seimbang porsinya dengan angkutan internasional," timpal Wahyu.
Untuk bisnis offshore, perusahaan akan membuka titik pelabuhan (point-hub) angkutan minyak. Sejak 2010, perusahaan ini membuka point hub di Balikpapan, Semarang, Yogyakarta, Palembang, Pekanbaru, dan Natuna. Tahun ini, akan ada di Makassar, Manado, dan Sorong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News