Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sepatu Bata Tbk (BATA) optimistis melihat prospek bisnis yang cerah di momentum Ramadan dan Idul Fitri di tahun ini.
Country Manager Bata Indonesia, Ajay Ramachandran melihat, bahwa sejak 2020 dan 2021 sebagian besar masyarakat belum bisa menghabiskan hari raya Idul Fitri bersama keluarga. Padahal, Idul Fitri adalah saat ketika semua orang ingin berkumpul bersama orang yang mereka cintai.
Setelah puncak Omicron telah datang ke Indonesia pada bulan Februari 2022, manajemen BATA memperkirakan kondisi ini akan semakin membaik pada Maret 2022.
"Artinya, orang-orang akan dapat melakukan perjalanan ke kampung halaman mereka pada bulan April dan Mei 2022 mendatang," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (14/3).
Baca Juga: Begini Rencana Bisnis Sepatu Bata (BATA) pada Tahun Ini
Ajay juga mengatakan, THR saat lebaran juga akan membantu meningkatkan daya beli masyarakat. Dengan adanya katalis positif tersebut, manajemen Bata sudah mempersiapkan diri dengan maksimal. Ajay menyebut, toko-toko penuh dengan koleksi baru, promosi menarik juga akan diumumkan, dan tim siap untuk menangkap bisnis besar ini.
Ajay memberikan gambaran, dalam dua bulan di masa peak season ini diproyeksikan akan berkontribusi 30% dari bisnis setahun penuh. Adapun Ajay mengatakan, kontribusi ini hampir dua kali lipat dibandingkan bulan normal. Dia menegaskan, pihaknya sangat optimistis dengan Idul Fitri di tahun ini.
"Kami berharap bisnis BATA di Idul Fitri tahun ini akan 50% lebih besar dibandingkan (periode) yang sama di 2021 dan akan hampir sama dengan 2019," ungkapnya.
Seiring dengan adanya keyakinan ini, BATA akan membuka setidaknya 20 gerai baru dan akan ekspansi dengan Matahari Departement Store.
Selain memaksimalkan kanal penjualan offline, BATA juga memacu penjualan lewat kanal online dengan hadir di semua marketplace yang tersedia di Indonesia. Di sisi lain, BATA juga akan meluncurkan koleksi baru serta promosi menarik di market place tersebut.
"Kami yakin bahwa kinerja kami di ritel juga akan sama diterjemahkan ke dalam e-commerce," tandasnya.
Baca Juga: Sepatu Bata (BATA) luncurkan produk Marvel X Bata Future Heroes
Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, secara umum BATA telah menyiapkan sejumlah agenda bisnis untuk mendulang potensi bisnis di 2022. Ajay memaparkan, pihaknya akan fokus pada sejumlah agenda yakni pencapaian target topline dan bottomline untuk organisasi, memperluas dan memperkuat toko ritel di lokasi yang tepat.
Kemudian, mendorong bisnis e-commerce dan omni-channel melalui situs web perusahaan serta marketplace dan penjualan di toko. Selain itu, BATA juga akan mempertahankan produksi pada tingkat optimal.
Untuk mendukung keempat agenda bisnis tersebut, Ajay mengungkapkan pihaknya menyiapkan belanja modal yang kuat di 2022 yakni lebih dari US$ 1,5 juta untuk semua agenda bisnis termasuk toko baru, perbaikan toko yang ada, dan implementasi omni-channel.
Melansir laporan keuangan terakhir BATA yang dirilis pada Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pada kuartal III 2021 BATA mencatatkan penjualan tumbuh terkoreksi 11,32% yoy menjadi Rp 306,41 miliar miliar dari sebelumnya Rp 345,55 miliar pada akhir September 2020.
Baca Juga: Agenda Sepatu Bata (BATA): Memacu Penjualan Online dan Merilis Produk Baru
Penjualan BATA bersumber dari penjualan domestik pihak ketiga yang berkontribusi hingga 99,8% ke penjualan yakni senilai Rp 304,89 miliar. Adapun penjualan ekspor untuk pihak-pihak berelasi berkontdibusi 0,2% ke penjualan senilai Rp 1,51 miliar.
Kendati begitu, BATA dapat menekan beban pokok penjualan hingga 34,3% yoy dari sebelumnya Rp 282,65 miliar di September 2020 menjadi Rp 185,68 miliar.
Dengan ini, Sepatu Bata dapat menggerus rugi bersihnya dengan cukup signifikan di periode ini. Tercatat, rugi periode berjalannya sebesar Rp 78,25 miliar, sebelumnya rugi bersih BATA senilai Rp 135,68 miliar di September 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News