kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.171.000   -3.000   -0,14%
  • USD/IDR 16.770   45,00   0,27%
  • IDX 8.041   -85,89   -1,06%
  • KOMPAS100 1.115   -15,24   -1,35%
  • LQ45 796   -13,08   -1,62%
  • ISSI 280   -3,76   -1,33%
  • IDX30 418   -6,67   -1,57%
  • IDXHIDIV20 480   -5,99   -1,23%
  • IDX80 122   -1,69   -1,37%
  • IDXV30 134   0,38   0,28%
  • IDXQ30 132   -1,76   -1,31%

SGT bangun integrated warehouse terbesar di ASEAN


Kamis, 01 Desember 2016 / 19:47 WIB
SGT bangun integrated warehouse terbesar di ASEAN


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Sentral Grain Terminal (SGT) anak usaha FKS Group menggandeng PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) untuk membangun fasilitas integrated warehouse Sentral Grain Terminal 2. Fasilitas itu khusus untuk terminal bongkar muat curah kering.

Peletakan batu pertama atau groundbreaking telah dilakukan di Pelabuhan Cigading, Banten, pada Rabu (30/11). Terminal ini diklaim akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. “Dari segi kapasitas, kami akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.” kata Direktur Utama PT Sentral Grain Terminal, Farhan Rio Gunawan dalam siaran pers, Kamis (1/12).

Sentral Grain Terminal 2 memiliki fasilitas gudang penyimpanan atau flat storage berkapasitas sebesar 200.000 metrik ton (MT) dan fasilitas penyimpanan gudang silo dengan total kapasitas 100.000 MT. Jumlah penyimpanan ini melebihi kapasitas gudang penyimpanan sebelumnya yang hanya 180.000 MT. Fasilitas itu juga beroperasi di bawah naungan SGT.

Kedua fasilitas tersebut didukung dengan pengadaan terminal transit modern dengan sistem otomatis, menghubungkan dermaga pelabuhan ke tempat penyimpanan melalui food grade conveyor belt yang dijalankan secara otomatis dengan kapasitas transfer sebesar 1.300 MT per jam. Sentral Grain Terminal 2 memiliki kemampuan pembongkaran dari kapal dengan kapasitas 26.000 MT dalam sehari dan juga kemampuan bongkar muat ke dalam truk logistik yang mencapai 10.000 MT per hari.

Dibandingkan dengan metode lama yang menggunakan sistem manual pembongkaran dari kapal dan masuk ke dalam truk, penggunaan metode baru dengan teknologi modern ini dapat menggantikan model lama dengan sistem mekanikal pembongkaran langsung ke dalam conveyor belt yang beroperasi selama 24 jam. Sehingga, hasil yang didapatkan dapat menjadi dua kali lipat dari menggunakan metode lama.

Pembangunan Sentral Grain Terminal 2 merupakan bentuk dukungan SGT dan KBS dalam menopang kapasitas bongkar muat curah kering yang lebih efisien dari sisi waktu dan biaya.

Farhan mengatakan, di Indonesia saat ini belum ada fasilitas pembongkaran kapal yang menggunakan sistem teknologi seperti ini. "Adapun ini menjadi proyek kedua yang kami bangun, mengikuti proyek pertama yang juga sedang dalam tahap pembangungan di Teluk Lamong, Surabaya,” kata Farhan.

Apabila disejajarkan dengan negara lain di Asia yang sudah lebih dulu menggunakan teknologi yang sama, kata Farhan, Sentral Grain Terminal 2 dapat disandingkan dengan terminal transit yang berada di Jepang dan Cina. Sentral Grain Terminal 2 diharapkan dapat menjadi solusi dari isu dwelling time yang sedang marak. Secara tidak langsung dari jalur pelayaran, dermaga, dan jalur distribusi, proyek ini dapat menjadi kunci agar terjadi sinergi dan ikut menguatkan sektor kemaritiman Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×