kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Siap-siap harga properti di Bekasi akan melonjak


Selasa, 16 April 2013 / 14:04 WIB
Siap-siap harga properti di Bekasi akan melonjak
ILUSTRASI. Jika Anda menginginkan tampilan kamar tidur yang estetik, dekorasi rustic bisa menjadi pilihan yang tepat.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Harga properti seperti rumah dan tanah diproyeksi bakal melonjak di wilayah Bekasi. Lonjakan harga menyusul rencana pemerintah yang akan membangun proyek monorel di yang akan membentang dari Cawang sampai Bekasi Timur.

Sebagai gambaran, pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan melaksanakan pembangunan proyek moda transportasi massal, mass rapid transit (MRT) dan monorel guna mengatasi kemacetan yang kian akut.

Proyek monorel yang akan dibangun rencananya dikerjakan sepanjang 52,126 kilometer dari Bekasi Timur-Cawang, Cibubur- Cawang, dan Cawang-Kuningan. "Untuk sekarang belum ada kenaikan. Tapi kalau monorel jadi, pasti akan ada kenaikan harga," kata Nonny Subeno, Director PT Cushman & Wakefield Indonesia dalam di Jakarta, Selasa (16/4).

Nonny bilang, sekarang ini saja banyak dilakukan pembangunan properti di daerah Bekasi seperti apartemen dan perumahan. Ketika proyek monorel selesai, diprediksi Nonny, akan terjadi ada lonjakan harga sekitar 30%.

Saat ini, wilayah Bekasi menjadi daerah yang dituju masyarakat untuk lokasi tempat tinggal. Selama enam bulan terakhir terjadi kenaikan permintaan hunian hingga 9% dibandingkan semester I 2012. "Percepatan permintaan pesat di sini (Bekasi)," tandasnya.

Berdasarkan riset yang dilakukan Cushman & Wakefield, di terdapat transaksi penjualan 2.471 unit perumahan tahun 2012 lalu. Jumlah itu turun dibandingkan 2011 lalu yang mencapai 3.779 unit. Penurunan terjadi karena tergerus regulasi dan syarat Down Payment (DP) Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) minimal 30%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×