kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sido Muncul (SIDO) targetkan perbesar kontribusi ekspor hingga 10% di 2020


Kamis, 30 Januari 2020 / 18:04 WIB
Sido Muncul (SIDO) targetkan perbesar kontribusi ekspor hingga 10% di 2020
ILUSTRASI. Petugas menata produk dalam negeri berupa jamu dalam kemasan prduksi Sido Muncul saat Indonesia Brand Forum (IBF) di Jakarta, Rabu (20/5).


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Noverius Laoli

Di tahun 2020 pula produsen minuman Tolak Angin ini menganggarkan belanja modal senilai Rp 180 miliar. David menyebutkan anggaran sebagian besar untuk melengkapi kelengkapan mesin pabrik Cairan Obat Dalam (COD) ke-II dan sementara masih belum ada rencana ekspansi di tahun ini.

Seperti yang diketahui, guna mengantisipasi tren kenaikan permintaan tersebut perusahaan jauh-jauh hari telah menambah pabrik COD ke-II yang telah beroperasi komersial tahun lalu dengan kapasitas terpasang 100 juta sachet per tahun. Tingkat pemanfaatan dari total kapasitas produksi herbal perusahaan tersebut berkisar 55%-60%.

Baca Juga: Ini saham baru yang jadi anggota indeks Pefindo25 periode Februari-Juli 2020

Dus, karena masih ada kapasitas yang lowong, perusahaan akan memaksimalkannya terlebih dahulu. Selain pasar ekspor, David juga menegaskan bahwa perusahaan tetap mengoptimalkan pemerataan distribusi domestik yang masih menjadi prioritas perusahaan.

"Karena jaringan yang ada saat ini akan memudahkan kami untuk produk-produk baru yang akan datang," terangnya. Adapun soal kondisi pasar produk herbal di tahun ini dinilai masih kondusif.

Apalagi Indonesia denganĀ  pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan pemerintah, SIDO yakin pasar tahun ini akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Hal tersebut akan memperlebar peluang perseroan untuk tumbuh lebih tinggi.

Baca Juga: Pupuk Indonesia targetkan pabrik NPK baru milik PIM bisa selesai tahun depan

Sekadar informasi, kinerja perseroan di sembilan bulan pertama tahun lalu terbilang positif dimana total revenue mencapai Rp 2,12 triliun atau tumbuh 9,48% year on year (yoy). Sebagian besar penjualan ditopang oleh segmen produk jamu herbal dan suplemen sebesar Rp 1,42 triliun atau setara dengan sekitar 67,09% total penjualan.

Selanjutnya, sebanyak 28,56% penjualan SIDO berasal dari segmen makanan dan minuman. Sementara itu, sekitar kurang dari 5% sisanya ditopang oleh penjualan dari segmen farmasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×