Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
Menurut Arcandra, gross split mampu mendorong efisiensi bisnis hulu migas di Indonesia, terutama dalam hal proses bisnis. Selain tidak membebani keuangan negara, gross split pun mampu mengurangi waktu dalam pengambilan keputusan bisnis tanpa menghilangkan kendali negara.
“Sistem gross split akan terlihat manfaatnya secara utuh pada jangka panjang. Bisa dilihat lima sampai sepuluh tahun mendatang," kata Arcandra dalam diskusi dengan para pemimpin redaksi media massa di Jakarta, Selasa (28/8).
Pada kesempatan yang sama, Arcandra juga menyampaikan bahwa Pemerintah juga berupaya mengurangi impor minyak. Rencananya, Pemerintah akan meminta kontraktor migas untuk menjual migas bagian kontraktor tersebut ke dalam negeri. Pemerintah akan mendorong pembangunan kilang baru dan revitalisasi kilang nasional.
Untuk mengurangi impor BBM, Pemerintah juga menerapkan perluasan kebijakan pencampuran biodiesel dalam BBM solar sebesar 20% (B20). Pemberlakuannya tidak hanya di BBM bersubsidi dan penugasan, tapi juga untuk BBM non-subsidi yang akan diwajibkan per 1 September 2018.
Potensi penghematan devisa dengan diberlakukannya kebijakan B20 tersebut mencapai US$ 2 miliar dengan volume 4 juta kilo liter tahun ini dan US$ 4 miliar dengan volume 6,4 juta kilo liter mulai tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News