Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto
Angka tersebut belum termasuk biaya yang dipungut oleh perusahaan pelayaran kepada pengguna jasa saat kargo masih berada di dalam kontainer atau biasa disebut biaya demurrage.
Dihubungi terpisah, Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai DJBC, Agus Sudarmadi menjelaskan, layanan CEISA sudah bisa difungsikan, meski sistemnya belum pulih 100%.
Selagi proses pemulihan sistem terus berjalan, layanan kepabeanan dilakukan melalui 3 jalur, yaitu melalui portal bea cukai, modul pertukaran data elektronik (PDE), dan secara manual dengan prosedur kahar.
Diakui Agus, pengoperasian portal bea cukai masih dilakukan dengan sistem buka-tutup. Makanya, sebagian besar pengurusan dokumen saat dilakukan melalui jalur modul PDE, sementara dokumen yang terkendala sebelum gangguan diselesaikan dengan prosedur kahar melalui Kantor Pelayanan Bea Cukai (KPBC) setempat.
Baca Juga: Bea Cukai: Sistem CEISA sudah berangsur pulih
Adapun keterlambatan pengurusan dokumen yang dialami oleh pengguna jasa disebabkan oleh dampak antrean yang ada sebelumnya.
“(Yang masih terkendala) bisa menghubungi PIC (person in charge) KPBC setempat untuk diasistensi,” kata Agus kepada Kontan.co.id.
Lebih lanjut, Agus menuturkan bahwa pihaknya masih merampungkan pemulihan pangkalan data alias database pada sistem layanan CEISA. DJBC menargetkan, sistem layanan CEISA sudah bisa pulih 100% dalam 2 hari ke depan terhitung sejak Rabu (14/7).
“Untuk normal 100 persen kami masih menyelesaikan infrastruktur database. Ditargetkan dua hari ini insya Allah selesai,” kata Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News