Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengaku terus mengawal Proyek Tangguh Train 3 agar dapat onstream tepat waktu.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengakui pandemi covid-19 turut mempengaruhi realisasi kinerja proyek BP Berau Ltd ini.
Baca Juga: PHE ONWJ targetkan pemanfaatan YYA relief well untuk produksi di kuartal III 2022
Ia bilang, sejauh ini realisasi pengerjaan proyek khususnya kegiatan onshore baru mencapai 83% atau masih mengalami delay 1% dari target yakni 84%.
"Yang offshore nggak masalah, tinggal sedikit. Yang critical itu yang onshore. SKK Migas terus desak BP agar proyek yang sudah mundur setahun bisa onstream akhir 2021," tegas Dwi dalam Konferensi Pers Virtual, Jumat (17/7).
Proyek ini ditargetkan dapat onstream pada kuartal III tahun ini setelah sempat mundur dari target sebelumnya yakni pada tahun 2020 ini.
Dwi pun memastikan terkait dengan protokol pencegahan covid-19, diberlakukan pembatasan personel dalam proyek. Namun ia membantah terjadi pengurangan tenaga kerja atau PHK pada proyek tersebut.
Baca Juga: Kinerja hulu anak usaha Pertamina buruk, SKK Migas surati Pertamina
Dalam catatan Kontan.co.id, Head of Country BP Indonesia Moektianto Soeryowibowo mengatakan pihaknya telah melakukan mitigasi demi menjaga kelangsungan proyek. "Sudah ada pembatasan kunjungan ke pabrik dan kilang sejak 16 Maret 2020. Jumlah pekerja di lapangan juga dibatasi," terang Moektianto kepada Kontan.co.id pada Maret lalu.
Moektianto memastikan, operasi kilang LNG Tangguh dan proyek Tangguh 3 masih terus berlangsung. Ia menjelaskan, hanya pekerja yang memiliki peranan vital di lapangan yang diperbolehkan melakukan kegiatan di lokasi proyek.
Sayangnya, Moektianto enggan mengemukakan perkembangan terkini dari proyek berkapasitas sebesar 3,8 juta ton per tahun MTPA tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News