Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
Setali tiga uang, outlook lifting gas bumi nasional pasca harga minyak dunia rendah hanya mencapai 5.556 MMSCFD. Jumlah ini juga lebih rendah ketimbang target lifting gas bumi nasional di APBN 2020 sebesar 6.670 MMSCFD di tahun 2020, sedangkan di bulan April lalu lifting gas bumi nasional berada di level 5.779 MMSCFD.
Julius melanjutkan, wabah Corona juga berakibat pada potensi penundaan onstream proyek pengembangan gas bumi Merakes dari kuartal III-2020 menjadi kembali ke rencana awal POD pada kuartal I-2021. Proyek ini sendiri digarap oleh Eni East Sepinggan Ltd.
“Kondisi sekarang ini juga membuat pemanfaatan migas di dalam negeri menurun,” sambung dia.
Baca Juga: Catat, ini proyek hulu migas yang bakal rampung dalam waktu dekat
Selain karena permintaan dari konsumen menurun, kondisi tersebut juga terjadi lantaran pembeli meminta renegosiasi kontrak penyaluran.
Terlepas dari itu, Julius tidak merasa bahwa industri hulu migas sedang menghadapi senjakala. Peluang kebangkitan tetap ada mengingat harga minyak dunia yang rendah bisa menjadi kesempatan emas bagi para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk gencar melakukan eksplorasi migas.
“Biaya untuk keperluan eksplorasi lebih rendah karena sekarang harga minyak sedang turun. Hanya saja, masalahnya apakah para pekerja ini bisa melakukannya karena wabah Covid-19 sedang melanda,” ungkap dia.