Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
Asal tahu saja, SKK Migas mencatat bahwa ada 128 cekungan migas yang tersebar di wilayah Indonesia. Dari jumlah tersebut, baru 20 cekungan saja yang sudah masuk fase produksi.
SKK Migas pun telah menyiapkan sejumlah upaya dalam penanggulangan dampak virus corona dan penurunan harga minyak global terhadap industri hulu migas di dalam negeri.
Misalnya, berkoordinasi dengan KKKS terkait review rencana kerja tahun 2020. Kemudian, melakukan comprehensive assessment terkait opsi-opsi harga minyak untuk memperhitungkan keekonomian lapangan. SKK Migas juga mengevaluasi kembali penundaan planned shutdown.
Selain itu, SKK Migas berkoordinasi dengan stakeholder seperti Kemenkumham, Kemenlu, Kemenhub, dan Pemerintah Daerah terkait pengecualian mobilisasi barang dan personel selama masa pandemi Covid-19 untuk industri migas.
Baca Juga: Menteri ESDM: Penyesuaian harga gas diharapkan memberikan dampak positif bagi negara
SKK Migas juga mengajukan kepada Menteri ESDM terkait usulan pemberian paket stimulus kepada KKKS.
Lebih lanjut, SKK Migas telah meminta KKKS untuk melakukan renegosiasi kontrak-kontrak yang ada dalam rangka efisiensi biaya. KKKS juga diharapkan memaksimalkan tangki dan kapal untuk penyimpanan sementara.
Tak kalah penting, SKK Migas meminta adanya upaya antisipasi dari para pelaku usaha agar tidak terjadi PHK di industri hulu migas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News