Reporter: Muhammad Julian | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses negosiasi pembelian hak partisipasi alias participating interest (PI) Shelll di Blok Masela oleh Pertamina masih terus berlangsung hingga medio Mei 2023 ini.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro mengatakan, keduanya masih dalam proses diskusi secara business-to-business (B2B).
“Kita masih mengharapkan proses ini bisa diselesaikan selambat-lambatnya di semester I 2023,” ujarnya saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (16/5).
Baca Juga: Proses Alihkelola Blok Masela Sudah di Depan Mata, Petronas Dipastikan Masuk
Sementara itu, pihak Pertamina masih irit bicara ketika ditanyai seputar perkembangan rencana akuisisi PI Shell.
“Masela masih proses. Belum bisa kami sampaikan. Nanti pada saatnya akan disampaikan,” kata VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso kepada Kontan.co.id Selasa (16/5).
Seperti diketahui, Saat ini, Shell Upstream Overseas Services Limited (Shell) masih mengempit hak partisipasi 35% di Blok Masela, sementara operatorship dipegang oleh Inpex Masela Ltd yang memiliki hak partisipasi sebesar 65%.
Hanya saja, Shell dalam perkembangannya kemudian memutuskan untuk melepas hak partisipasi tersebut.
Baca Juga: Proses Pengalihan Hak Partisipasi Blok Masela Kian Mendekati Akhir
Blok Masela terletak di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku. Laporan Tahunan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Tahun 2020 menyebutkan, proyek pengembangan Lapangan Gas - Abadi itu memiliki cadangan terbukti mencapai 18,5 triliun kaki kubik (Tcf) dan 225 juta barel kondensat.
Mengutip siaran pers Kementerian ESDM bernomor NOMOR: 004.Pers/04/SJI/2020, pengembangan Masela diharapkan dapat memberikan kontribusi tambahan produksi Gas Bumi sekitar ekuivalen 10,5 juta ton (mtpa) per tahun dengan rincian sekitar 9.5 juta ton LNG per tahun dan 150 mmscfd Gas Pipa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News