kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Socar dan JX Nippon ajukan minat bermitra dengan Pertamina di proyek RDMP Balikpapan


Kamis, 02 Agustus 2018 / 17:11 WIB
Socar dan JX Nippon ajukan minat bermitra dengan Pertamina di proyek RDMP Balikpapan
ILUSTRASI. Proyek RDMP Refinery Unit V Balikpapan


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) tengah mencari mitra untuk sejumlah proyek kilang. Salah satunya proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan.

Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Heru Setiawan mengatakan Pertamina baru akan memulai market sounding untuk mencari mitra di proyek RDMP Balikpapan pada tahun ini.

Biarpun belum melakukan market sounding, namun Pertamina telah menerima penawaran kemitraan dari dua perusahaan. "Salah satunya ada dari Azerbaijan, ada dari Jepang," ujar Heru, Selasa (1/8).

Heru menyebut kedua perusahaan tersebut adalah Socar yang berasal dari Azerbaijan dan JX Nippon yang berasal dari Jepang. JX Nippon sendiri sempat hampir menjadi mitra Pertamina di proyek RDMP Balikpapan pada 2016 lalu.

Namun kerja sama tersebut urung dilakukan karena kala itu Pertamina dan JX Nippon tidak sepakat terkait besaran nilai investasi dan waktu pengerjaan proyek. JX Nippon kala itu meminta pengerjaan proyek lebih lama dua sampai tiga tahun dari target Pertamina.

Selain kedua perusahaan tersebut, Heru mengaku Pertamina masih membuka peluang bermitra dengan perusahaan lain. Pasalnya sampai saat ini pun Pertamina belum memutuskan mitra di proyek RDMP Balikpapan. "Jadi kami sudah punya data bank mengenai partner-patner kami, jadi nanti kami buka lagi, rencananya tahun ini," imbuh Heru.

Pertamina memang mencari mitra lebih dari satu untuk bekerjasama mengerjakan proyek RDMP Balikpapan. Biarpun begitu, Heru menegaskan Pertamina masih akan tetap memegang kendali dengan memiliki saham mayoritas di proyek RDMP Balikpapan.

Sejauh ini proyek RDMP Balikpapan sedang dalam tahap persiapan konstruksi. Heru menyebut Pertamina akan menunjuk kontraktor Engineering, Procurement and Construction (EPC) pada November atua Desember 2018 nanti sehingga tahapan konstruksi RDMP Balikpapan bisa dimulai pada awal tahun depan.

Pertamina Proses Spin Off RDMP Cilacap dan Pembentukan JV NGRR Bontang

Selian mencari mitra di proyek RDMP Balikpapan, Pertamina juga berencana menambah mitra di proyek RDMP Cilacap. Sebelumnya Pertamina telah membentuk perusahaan patungan (joint Venture/JV) dengan Saudi Aramco untuk proyek RDMP Cilacap pada 22 Desember 2016.

Belakangan, Pertamina berencana untuk melakuakn spin off atau pengalihan aset. Heru menyebut Pertamina masih melakukan pembicaraan dengan Saudi Aramco untuk melakukan spin off di proyek RMDP Cilacap. "Kami musti bicara sama Saudi Aramco juga tapi masih ini lah, masih on schedule,"ujar Heru.

Biarpun begitu, Heru memastikan proyek RDMP Cilacap tetap berjalan. Saat ini, proyek RDMP Cilacap dalam tahap pembebasan lahan.

Untuk proyek New Grass Root Refinery (NGRR) Bontang, Heru mengatakan Pertamina masih dalam proses pembentukan perusahaan patungan. Pada 30 Januari 2018 lalu, Pertamina telah memilih perusahaan minyak asal Oman yakni Overseas Oil and Gas LLC (OOG) untuk pembangunan kilang Bontang. 

OOG menggandeng perusahaan trading Cosmo Oil International Pte Ltd (COI) yang merupakan trading arm Cosmo Energy Group (salah satu perusahaan pengolahan minyak Jepang) sebagai calon mitra.

Heru bilang proses pembentukan perusahaan patungan masih dalam tahapan diskusi dengan OOG dan Cosmo Oil. "Masih dibicarakan sama calon partner," ujar Heru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×