kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.171.000   -3.000   -0,14%
  • USD/IDR 16.770   45,00   0,27%
  • IDX 8.041   -85,89   -1,06%
  • KOMPAS100 1.115   -15,24   -1,35%
  • LQ45 796   -13,08   -1,62%
  • ISSI 280   -3,76   -1,33%
  • IDX30 418   -6,67   -1,57%
  • IDXHIDIV20 480   -5,99   -1,23%
  • IDX80 122   -1,69   -1,37%
  • IDXV30 134   0,38   0,28%
  • IDXQ30 132   -1,76   -1,31%

Solusi Efisiensi Air Bantu Industri Indonesia Atasi Krisis


Kamis, 25 September 2025 / 23:35 WIB
Solusi Efisiensi Air Bantu Industri Indonesia Atasi Krisis
ILUSTRASI. CEO Ecolab Christophe Beck dan CEO Chandra Asri Erwin Ciputra saat menerima Ecolab Southeast Asia Impact Award, Singapura, 8 September 2025.


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Francisca bertha

KONTAN.CO.ID - Ecolab, perusahaan di bidang solusi air, kebersihan, dan efisiensi energi, menjalin kemitraan dengan Chandra Asri Group. Kolaborasi ini untuk efisiensi operasional, dan menaruh aspek keberlanjutan dalam bisnis jangka panjang.

Chairman dan CEO Ecolab Global, Christophe Beck mengatakan bahwa solusi konservasi air dan efisiensi energi merupakan pilar strategis dalam mendukung pertumbuhan industri di kawasan.

“Indonesia sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara menghadapi tantangan serius terkait ketersediaan air bersih untuk industri. Ini menciptakan peluang besar bagi kami untuk membantu pelaku industri mengurangi ketergantungan pada air tawar dan energi berlebih,” ujarnya pada Kontan, Rabu (24/9). 

Beck menjelaskan, Ecolab secara global telah membantu kliennya menghemat lebih dari 220 miliar galon air, dan menargetkan 300 miliar galon per tahun pada 2030.

Baca Juga: Krisis Air Global, Retno Marsudi: 3,5 Miliar Orang Kurang Akses Sanitasi Layak

Di Indonesia, Ecolab menerapkan teknologi seperti Water Flow Intelligence dan 3D TRASAR, yang memungkinkan pemantauan real-time serta efisiensi air dan energi yang signifikan di berbagai sektor industri.

Selain sektor petrokimia, Ecolab juga melihat potensi besar di industri makanan dan minuman (F&B) serta energi, yang kini menghadapi tekanan dari konsumen dan regulator untuk mengadopsi praktik yang lebih higienis dan berkelanjutan.

“Solusi efisiensi air dan pengurangan emisi sangat relevan untuk mendukung transformasi industri 4.0 di Indonesia,” tambah Beck.

Strategi keberlanjutan Ecolab didasarkan pada tiga pendekatan utama sirkularitas air, optimasi water-energy nexus, serta inovasi digital dan AI. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan industri untuk menekan biaya, mengurangi emisi, sekaligus meningkatkan ketahanan operasional dan reputasi di pasar global.

"Ini bukan hanya soal lingkungan, tapi juga tentang menciptakan keunggulan kompetitif,” katanya.

Penerapan strategi tersebut telah diwujudkan bersama Chandra Asri dan Aster Chemicals & Energy, termasuk pembangunan fasilitas pengolahan air di Jurong Island, Singapura, yang kini mampu mengolah hingga 24.000 meter kubik air limbah per bulan.

Di Indonesia, implementasi teknologi serupa menghasilkan penghematan lebih dari 2 juta meter kubik air dan peningkatan efisiensi energi di fasilitas operasional.

Presiden Direktur dan CEO Chandra Asri Group and Aster, Erwin Ciputra, menyatakan bahwa keberlanjutan merupakan inti dari transformasi bisnis mereka

“Kemitraan dengan Ecolab tidak hanya memperkuat operasi kami secara efisien, tetapi juga mengurangi jejak lingkungan kami secara signifikan,” ujarnya.

Selanjutnya: IHSG Masih Punya Peluang Menguat, Intip Rekomendasi Saham untuk Jumat (26/9)

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (26/9), Hujan Sangat Lebat Guyur Provinsi Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×