kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Steel Pipe Industry (ISSP) Incar Pertumbuhan Penjualan 20%-30% Tahun Depan


Selasa, 06 Desember 2022 / 18:54 WIB
Steel Pipe Industry (ISSP) Incar Pertumbuhan Penjualan 20%-30% Tahun Depan
ILUSTRASI. Produsen pipa baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) atau Spindo. Steel Pipe Industry (ISSP) menargetkan pertumbuhan penjualan 20%-30% tahun depan.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen pipa baja, PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) melihat cukup banyak peluang yang bisa ditangkap pada tahun depan. Salah satunya datang dari rencana pembangunan infrastruktur yang cukup masif pada 2023 mendatang.

Corporate Secretary & Investor Relations ISSP Johannes W. Edward memproyeksikan angka penjualan ISSP di 2023 dapat bertumbuh sekitar 20%-30% dibandingkan realisasi tahun ini. Dengan begitu, diharapkan level margin juga bisa lebih baik dari 2021.

"Kami harus siap lebih mantap untuk mengambil peluang yang ada, sehingga dengan demikian di 2023 kami proyeksikan pertumbuhan 20%-30% dari tahun ini dengan level margin yang diharapkan lebih baik," kata Johannes dalam paparan publik virtual, Selasa (6/12).

Baca Juga: Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) Siapkan Capex Rp 250 Miliar di 2023

Dalam pemaparannya, dia menjelaskan, peluang-peluang itu datang dari sisi dalam negeri. Salah satunya terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 yang fokus pada pembangunan infrastruktur di berbagai sektor serta revitalisasi industri.

Nah, rencana-rencana itu dinilai dapat turut mendorong pertumbuhan penjualan ISSP pada masa yang akan datang. Mengingat portofolio pelanggan perseroan yang cukup beragam, mulai dari di sektor infrastruktur, otomotif, minyak & gas, hingga furnitur.

"Dari fokus-fokus APBN 2023 ISSP sudah banyak berkontribusi. Sehingga ke depan diharapkan juga akan terus berkontribusi dan ikut mendukung pembangunan nasional," jelasnya.

Meski fokus utamanya tetap pada pertumbuhan pasar domestik, ISSP mengincar kinerja ekspor yang cukup baik di tahun depan. ISSP berharap kontribusi ekspor setidaknya dapat setara dengan tahun ini atau sekitar 10% dari total penjualan.

Berbagai upaya juga sudah dijalankan perseroan untuk mengembangkan pasar ekspor. Termasuk mendapatkan sertifikasi dari negara-negara tujuan, seperti Australia dan Malaysia, agar produknya bisa dipasok ke negara bersangkutan.

Untuk diketahui, hingga September 2022, ISSP mencatatkan penjualan sebesar Rp 4,75 triliun. Angka ini naik 24,6% dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp 3,81 triliun.

Dari sisi bottom line, ISSP meraup laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 292,87 miliar, atau menurun dari laba bersih per September 2021 yang mencapai Rp 445,54 miliar.

Baca Juga: Spindo (ISSP) Ingin Capai Penjualan Rp 6,3 Triliun hingga Tutup Tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×