kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Stimulus pemerintah untuk sektor properti dinilai masih terbatas


Kamis, 15 Oktober 2020 / 19:02 WIB
Stimulus pemerintah untuk sektor properti dinilai masih terbatas
ILUSTRASI. Ciputra Development mengharapkan pemerintah menggenjot stimulus untuk terus menjaga industri properti Indonesia.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mengharapkan pemerintah menggenjot stimulus untuk terus menjaga industri properti Indonesia. Terlebih di tengah terpaan pandemi virus Covid-19.

Direktur Ciputra Development Tulus Santoso menyebutkan, kendati masih in-line dengan target, realisasi marketing sales CTRA hingga kuartal III-2020 mencatatkan penurunan apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Hingga September 2020, CTRA mencatatkan marketing sales Rp 3,8 triliun. Angka tersebut turun 8,43% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,5 triliun.

Karenanya, harus ada stimulus khusus untuk mengangkat sektor properti. Sebetulnya, pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah memberikan beberapa stimulus seperti subsidi bunga untuk rumah berkategori rendah.

"Stimulus masih sangat terbatas, belum cukup untuk menjadi pengungkit pasar properti," ujar Tulus kepada kontan.co.id, Kamis (15/10).

Baca Juga: Kinerja marketing sales Ciputra Development (CTRA) ciamik, ini rekomendasi analis

Ia berharap, pemerintah dapat memberikan stimulus khusus mengangkat sektor properti seperti pembebasan pajak properti, penurunan tingkat bunga KPR, dan lain sebagainya.

Dengan kondisi sulit saat ini, CTRA sendiri juga sudah menurunkan target marketing sales yang awalnya sebesar Rp 6,7 triliun menjadi Rp 4,5 triliun.

Sembari menantikan stimulus dari pemerintah, Tulus bilang, strategi CTRA menjaga kinerja penjualan dengan memprioritaskan proyek landed house dengan harga di bawah Rp 1 miliar. "Perusahaan lebih fokus menggarap pasar properti segmen end user," ujarnya.

Dalam pembukaan Property Fiesta Virtual Expo 2020 di Jakarta, Kamis (15/10), Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan, sektor perumahan memiliki dampak sangat besar bagi perekonomian nasional. Terlebih, sektor ini merupakan salah satu sektor yang penting dan berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia, serta memiliki efek berantai dan penyerapan tenaga kerja yang signifikan.

"Sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) maka sektor perumahan akan ditingkatkan kontribusinya terhadap PDB kita dari 2,9% menjadi 4%," ujar Sri Mulyani.

Selanjutnya: Ciputra Development (CTRA) pangkas capex sekitar 30%-40%, demi jaga likuiditas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×