Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Rohartindo Nusantara Luas Tbk (TOOL) menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan kinerja pada tahun ini. Salah satunya dengan fokus meningkatkan penjualan koper Airwheel (smart luggage), sebagai segmen produk utama perseroan.
Direktur Utama TOOL Ronald Hartono Tan mengatakan bagi perseroan yang bergerak di industri perdagangan besar, produk smart robotic luggage memiliki peluang yang sangat menjanjikan pada tahun 2025.
Produk tersebut belum memiliki pesaing langsung di pasar, sehingga memberikan ruang yang luas bagi perseroan untuk memperkuat posisi sebagai pemimpin di segmen penjualan produk koper.
Baca Juga: Ekspansi, Rohartindo Nusantara Luas (TOOL) Buka Toko Offline Airwheel di Surabaya
"Kami optimis senantiasa meningkatkan pemasaran dan penjualan secara berkelanjutan ke depan melalui strategi ekspansi dan kolaborasi," ungkap Ronald, dalam siaran pers, Rabu (18/6).
Sebagai strategi pertumbuhan, TOOL menjalin kerja sama dengan department store untuk memperluas jangkauan distribusi produk.
Hingga saat ini TOOL telah berhasil bekerja sama dengan beberapa departement store dan membuka 3 counter di pusat perbelanjaan besar di Jakarta pada tahun 2024.
Toko perdana Airwheel berlokasi di Sedayu City, Kelapa Gading, Jakarta, dan 3 counter di department store seperti SEIBU Grand Indonesia, SOGO Pondok Indah Mall 2, dan SOGO Plaza Senayan.
Baca Juga: Menilik Strategi Pemilik Mall Menghadapi Tekanan Daya Beli pada Tahun Ini
Melanjutkan momentum baik ini, Perseroan akan memperluas cakupan pasar ke wilayah Jawa Timur, tepatnya di Surabaya.
Selain itu, TOOL akan melakukan inovasi terhadap layanan dan produk. Selain koper, produk utama Perseroan ialah perkakas dan peralatan rumah tangga.
“Dengan adanya diversifikasi produk, Perseroan berharap memiliki daya saing dan menjadi pilihan utama bagi konsumen,” tambahnya.
TOOL menghadapi beberapa kendala yang menyebabkan dampak signifikan terhadap kinerja keuangan pada 2024.
Pertama, nilai kurs rupiah yang fluktuatif sehingga terjadi perubahan harga yang naik turun atau tidak tetap. Hal ini mempengaruhi nilai jual produk Perseroan di pasar.
Baca Juga: Meski Menantang, Transcoal Pacific (TCPI) Optimistis Kinerja Tumbuh di Tahun 2025
Kedua, situasi ekonomi dan politik. Tahun 2024, kondisi perekonomian global belum stabil sehingga turut memberikan pengaruh terhadap pengadaan produk Perseroan.
Kemudian ketegangan politik nasional yang terjadi di sepanjang 2024 memberikan pengaruh mengenai arah kebijakan pemerintah.
Perseroan mencatatkan total pendapatan sejumlah Rp93,53 miliar pada 2024, mengalami penurunan 37,01% dari sebelumnya Rp148,49 miliar.
Dengan demikian, TOOL mencatatkan laba bersih tahun berjalan sejumlah Rp939,378 juta, menurun hingga 96,86% dibandingkan Rp29,88 miliar pada tahun 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News