Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
Menurutnya, pandemi covid-19 berdampak terhadap beberapa pengembangan jasa TIC seperti pada sektor berbasis teknologi yang bukan menjadi prioritas pelanggan serta pengembangan produk lingkungan.
"Sektor pangan dan manufaktur juga sepertinya akan berdampak sehingga TIC untuk ekspor diperkirakan akan menurun," pungkas Budi.
Berdasarkan catatan Kontan.co.id, Sucofindo merupakan perusahaan Jasa Testing, Inspection and Certification pertama yang saat ini menguasai pangsa pasar nasional sekitar 34%.
Baca Juga: Sucofindo terbitkan 1.838 sertifikat TKDN selama periode 2020 sampai Juni 2021
Pada tahun ini Sucofindo sedang fokus menggarap industri pertambangan minerba untuk kegiatan pemeriksaan dan pengujian. Sucofindo juga mengembangkan basis teknologi dalam penggunaan Internet of Thing (IoT) pada industri pertambangan untuk monitoring lingkungan serta pengembangan sektor pemetaan (geomatika).
Selain di sektor minerba, pengembangan jasa Sucofindo pada 2021 juga diarahkan pada komersialisasi jasa baru pada Lembaga Pemeriksa Halal (LPH).
Sejak Oktober 2020, Sucofindo pun sudah ditunjuk oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) sebagai salah satu badan yang dapat melakukan pemeriksaan halal.
Dilihat dari kontribusi terhadap pendapatan, sektor pertambangan minerba dan sektor migas masih memberikan porsi terbesar, masing-masing 30%. Jasa laboratorium non-medis menyumbang 15%. Sedangkan segmen pemeriksaan halal masih di bawah 2%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News