kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sucofindo raih pendapatan Rp 1,14 triliun pada Semester I 2021


Selasa, 20 Juli 2021 / 16:27 WIB
Sucofindo raih pendapatan Rp 1,14 triliun pada Semester I 2021
ILUSTRASI. PT SUCOFINDO (Persero) meraih penghargaan K3 Tahun 2021 dari Kementerian Ketenagakerjaan


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

Menurutnya, pandemi covid-19 berdampak terhadap beberapa pengembangan jasa TIC seperti pada sektor berbasis teknologi yang bukan menjadi prioritas pelanggan serta pengembangan produk lingkungan.

"Sektor pangan dan manufaktur juga sepertinya akan berdampak sehingga TIC untuk ekspor diperkirakan akan menurun," pungkas Budi.

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, Sucofindo merupakan perusahaan Jasa Testing, Inspection and Certification pertama yang saat ini menguasai pangsa pasar nasional sekitar 34%.

Baca Juga: Sucofindo terbitkan 1.838 sertifikat TKDN selama periode 2020 sampai Juni 2021

Pada tahun ini Sucofindo sedang fokus menggarap industri pertambangan minerba untuk kegiatan pemeriksaan dan pengujian. Sucofindo juga mengembangkan basis teknologi dalam penggunaan Internet of Thing (IoT) pada industri pertambangan untuk monitoring lingkungan serta pengembangan sektor pemetaan (geomatika).

Selain di sektor minerba, pengembangan jasa Sucofindo pada 2021 juga diarahkan pada komersialisasi jasa baru pada Lembaga Pemeriksa Halal (LPH).

Sejak Oktober 2020, Sucofindo pun sudah ditunjuk oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) sebagai salah satu badan yang dapat melakukan pemeriksaan halal.

Dilihat dari kontribusi terhadap pendapatan, sektor pertambangan minerba dan sektor migas masih memberikan porsi terbesar, masing-masing 30%. Jasa laboratorium non-medis menyumbang 15%. Sedangkan segmen pemeriksaan halal masih di bawah 2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×